Intruder

2.4K 361 54
                                    

Lucire mengambil senapan, mengarahkannya tepat ke kepala penyusup. Melalui radiasi dengan jarak 80meter, jari Lucire hampir menembak, namun melalui lensa Lucire melihat penyusup itu membawa anak kecil di tangannya.

"Tahan!" Teriak Lucire menjatuhkan senapannya. Kedua tangannya terkepal kuat. "Matikan saluran listrik pencahayaan." Suruh pria itu berdesis tajam.

"Baik."

Dalam 5 detik, semua cahaya lampu di sekitar rumah mati, membuat kegelapan seperti mata mereka tertutup.

Lucire dengan mata tajamnya menatap dalam gelap. Melihat penyusup itu yang mulai kebingungan mencari jalan keluar. Tangannya terangkat, menekan cip di telinganya. "Lantai dua, di kamar Tuan Ilario, di depan jendela ketiga dari Utara." Bisik pria itu.

Bawahannya di balik sana mulai pergi ke tempat penyusup itu berada. Sementara Lucire terus memberikan kordinat pergerakan penyusup itu. Salah gerak, mungkin penyusup itu akan terjun di atas ketinggian 50 meter. Tentu saja, Lucire khawatir dengan anak kecil di tangan pria sialan itu.

"Buka jendela kedua dari arah Utara, bergerak 10 kaki, jaga penyusup itu agar tidak jatuh."

"Baik."

Sementara pria Ilario itu memeluk Doyoung yang menangis dengan tubuh gemetar. Dua tangannya mencengkeram kuat baju di punggung Haru, sembari matanya terpejam kuat.

Haru berdecak pelan ketika melihat jasnya berada jauh di lantai. Pria itu menatap ke bawah, melihat submissive-nya kemudian mendesah.

"Lepas sebentar."

Doyoung menggeleng kuat.

"Kim Doyoung. Lepas."

Cengkeramannya semakin menguat membuat Haru menatap malas lelakinya.

"Aku harus mengambil jasku, Kim Doyoung. Bagaimana aku bisa tau apa yang terjadi kalo kau―"

"Hik-ks.."

Haru menggerling malas. Dia mengusap pelan punggung Doyoung dengan tatapan kosong. "Bayangkan saja kau sedang tertidur. Tutup matamu, dan anggap kau sedang tertidur. Bukankah keadaannya sama seperti kau memejamkan mata untuk pergi tidur?"

"T-tapi.. aku takut mimpi buruk.."

"Kau bilang jika ada aku, kau tidak mimpi buruk?" Haru mengingatkan. Pria itu mengecup rambut lelakinya. "Aku hanya mengambil jasku, oke?"

Pelan-pelan tangan Doyoung terlepas. Haru tersenyum kecil, meski dia tak melihat wajah submissive-nya. Pria itu turun dari ranjang, kemudian mengambil jasnya di lantai dekat dengan ranjang. Haru mengambil cip kemudian menaruhnya di telinganya.

"Apa yang terjadi?"

"Penyusup Tuan. Anda tenang saja, keadaan sudah kami tangani."

"Hm," balas Haru kemudian mengeluarkan ponsel di celananya yang tergeletak di lantai juga. Melihat rekaman CCTV itu membuat Haru mengernyitkan dahi. "Siapa yang di tangan penyusup itu?"

"Masih belum kami ketahui Tuan."

Haru menatap dalam rekaman CCTV itu sampai akhirnya pria itu mendesis ketika ingat Crana berada di dalam kamarnya.

"Ah sial!!"

Doyoung tersentak di atas ranjang. Lelaki itu menelan ludahnya. "A-ada apa.."

Haru tidak menjawab. Pria itu menggunakan senter, pergi ke lemari. Mengambil kemeja hitam transparan juga celana bahan. Pria itu dengan cepat memakainya kemudian pergi ke arah pintu membuat Doyoung turun dari kasur, dan menghentikan langkahnya.

[✓] THE DEVIL MAFIA (DE' ILARIO SEASON 1)Where stories live. Discover now