10 PM UNPUBLISH

2.7K 274 39
                                    

Part X














Satu mobil Lamborghini Reventon berwarna hitam yang di kawal 2 mobil Hummer H3, mulai melaju keluar dari kediaman Ilario. Mobil terdepan yang di setir langsung oleh Haru, yang membawa Kim Doyoung di sebelahnya, serta Crana plus Dobby di belakang. Mereka menunuju bandara, untuk penerbangan terakhir di jam 11.45 PM.

"Perjalan ke bandara akan jauh, tidurlah kalau mengantuk." Pesan Haru menoleh sekilas ke arah samping. Doyoung hanya mengangguk sekali. Tatapan Haru mulai melihat ke arah kaca, "Kau juga tidur saja, jangan sampai mengantuk saat di bandara." Kali ini sebuah peringatan, dan Crana berdekhem.

"Aku gak selemah itu." Tukas Crana cemberut. "Benar kan, Dobby?" Tanya Crana mengelus leher anjingnya yang tertidur di atas pahanya.

"Terserah." Balas Haru memutar bola matanya jengkel. "Kau sudah memberi tahunya dia akan sekolah di Italia?" Tanya Haru pada Doyoung.

"Jadi apakah saat kita sampai ke Italia, aku langsung bersekolah?" Crana bertanya, sangat antusias. Haru diam sejenak, lalu berdekhem. "Yes! Kehidupan sekolah, aku tidak sabar untuk itu!" Semangatnya membuat Doyoung terkekeh.

Haru memutar stir untuk berbelok, "Kau sudah bersumpah untuk tidak membongkar identitas. Jangan lupakan mengingat nama samaran, nama Ayah, dan Ibu. Lalu jangan―"

"Berteman dengan siapapun." Sela Crana melanjutkan. "Aku tau. Papa tidak perlu cemas, karena aku Crana, aku bisa mengontrol pertemananku." Tegas Crana tersenyum hingga Haru meliriknya di kaca.

"Benar." Haru setuju, mengangkat ujung bibirnya. "Aku tidak perlu khawatir, karena kau se-ras denganku."

***

10.48 PM

Haru melirik Doyoung yang terus membuka-tutup matanya seperti seseorang yang mengantuk tapi tidak ingin tertidur. Senyum Haru terbit kecil, dan tangannya terangkat, mengusap rambut submissivenya lembut. "Kau mengantuk, tidurlah."

"Tidak. Sebentar lagi sampai." Balas Doyoung.

"Tidur saja, akan ku gendong."

"Iya benar, aku seharusnya semobil dengan Eli." Cetus Crana menyindir. "Papa benar-benar pilih kasih. Dan aku tidak iri atau cemburu, hanya bicara fakta." Tukasnya sebal, lalu menutup matanya dengan tangan masih mengusap bulu Dobby.

Doyoung menatap sengit ke arah Haru, "Aku tidak mengantuk lagi." Ucap Doyoung menyandarkan punggungnya lagi, lalu menatap jalanan depan yang sepi. "Ini terlalu sepi. Apa kau menyewa jalanan ini?"

"Hm, kau benar." Haru menjawab santai. "Kita tidak tau bahaya seperti apa jika ada yang mengetahui kepergiaan kita ke bandara." Kemudian Haru melirik Doyoung dan memberikan senyuman sinis, "Kalau saja kemarin kau tidak mengajakku tidak bersama, mungkin aku sudah membantai orang-orang pesuruh itu." Sindirnya tajam, membuat Doyoung langsung membuang wajahnya ke jendela.

"Kau seharusnya menolak saja." Balas Doyoung dengan pipi mengembung kesal.

"Mana bisa," Tangan Haru membawa wajah Doyoung kembali ke arahnya kemudian langsung mendaratkan ciuman di bibir lelakinya. "Kalau kau meminta dengan wajah di kasihani seperti itu." Haru terkekeh, lalu melepaskan selfbelt. "Turunlah."

Crana yang buru-buru keluar sambil menggendong Dobby, langsung berlari menghampiri Elijah yang keluar dari mobil kedua di urutan berjejer.

"Aku bosaaaannn sekali! Papa benar-benar dingin sekali denganku!" Sebal Crana menceritakannya pada Elijah. Dengan bibir masih mengerucut kesal, Crana ikut berjalan bersama Elijah dengan satu tangan di pegang. "Aku bukan anak kecil yang harus di pegangi seperti ini. Aku tidak akan kesasar." Gumam Crana malas.

[✓] THE DEVIL MAFIA (DE' ILARIO SEASON 1)Onde histórias criam vida. Descubra agora