31 Cheating Day!

7.1K 1.3K 107
                                    

Ayok jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya yaaaa! ❤

Hujan malam itu membawa kesan tersendiri bagi Anne, Septian, juga Hwan. Beberapa hari kemudian ketiganya kembali beraktivitas seperti sedia kala. Anne dengan rutinitas dietnya, Setian yang ambisius akan akademik, juga Hwan yang ... ya setidaknya dia masih mau ke sekolah meskipun sering tanpa tas.

Hari itu pada jam pelajaran kedua, SMA Negeri Perjuangan tengah mengadakan sesi kelas kosong. Jam kosong tersebut dimanfaatkan sebagai sesi gotong royong membersihkan sekolh karena minggu depan sudah mulai mempersiapkan festival tahunan merayakan hari jadi sekolah ke-68.

Pak Alief sebagai wali kelas telah membagi tugas murid-muridnya. Anne mendapatkan tugas untuk membuang sampah ke tempat pembuangan sekolah di belakang gedung barat letak seluruh kelas dua belas berada. Meskipun tugasnya dilakukan nanti tapi Anne dengan semangat membantu teman-temannya lain untuk mengganti ulang gorden jendela.

Tidak lupa dengan alunan lagu terkini yang dimainkan oleh ketua kelas menggunakan speaker kelas. Para siswa mengerjakan tugas mereka dengan antusias. ya walaupun ada juga beberapa siswa laki-laki yang memilih tidur-tiduran di belakang kelas sambil bermain game mobile dari ponsel masing-masing atau Hanum, Ria, dan Iva yang tak peduli akan sekeliling. Mereka tengah sibuk membicarakan gosip artis yang tidak Anne kenal.

Seluruh sampah basah maupun kering telah dipisah pada kantong plastik yang berbeda. Dan sekarang waktunya Anne untuk membuang dua kresek besar itu. Meskipun terlihat besar tapi dua kantong itu sama sekali tidak berat karena sampah didominasi sobekan kertas dan daun kering. Anne berjalan menuju gedung barang melewati lorong terjauh demi menghindari kayak tingkatnya yang juga tengah membersihkan lantai depan kelas.

Saat Anne berbelok menuju belakang gedung, tubuhnya bertabrakan dengan seseorang. Salah satu kantong sampah di tangan kirinya sampai terjatuh sangking terkejutnya gadis itu. Untung saja kantong tersebut telah diikat ujungnya sehingga isi sampah di dalamnya tidak berantakkan. Anne juga semakin lega saat tahu pemuda yang ditabraknya tadi adalah Septian. Dengan begitu ia tidak perlu merasa cemas dengan teguran atau mungkin bisikan-bisikan sejenis "habis nabrak kulkas dua pintu" atau sejenisnya.

"Mau buang sampah juga?" tanya Septian dan Anne memberikan jawabannya dalam bentuk anggukan antusias.

Septian meraih kantong sampah yang jatuh tadi untuk Anne. "Sini, biar kakak yang bantu bawa."

Anne sempat menolak tapi Septian lebih gigih sehingga gadis itu membiarkan Septian yang membawa satu kantong plastiknya. Tak lupa juga Septian membantu Anne menyortir sampah kering. Anne mengeluarkan bekas kertas ke dalam tempat pembuangan kertas, sedangkan Septian membuang sampah basah juga dedaunan kering ke tempat pembuangan lain yang nanti akan diolah kembali sebagai kompos. Setelah itu keduanya melipat kantong sampah dan membuangnya di tempat pembuangan khusus sampah tak terurai.

Saat keduanya ingin membersihkan tangan, Anne dan Septian berpapasan dengan Hwan yang membelalakkan mata sedikit tidak menduga bahwa ia akan berpapasan dengan seseorang terutama paket kombo di depannya, Anne dan Septian.

Anne memperhatikan Hwan yang terlihat terkejut. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Hwan mendorong drum kosong mendekati tembok pembatas sekolah. Anne segera merentangkan tangannya saat tahu niat Hwan ketika ia melihat pemuda itu juga membawa tasnya.

"Kak Hwan mau bolos, ya!" tuduh Anne tepat sasaran.

Hwan yang tengah dikejar oleh waktu hanya berdecak tanpa mempedulikan Anne.

"Kak Hwan! Nggak boleh! Kak Asep tolong kasih tahu Kak Hwan, dong!"

Septian yang tidak tertarik akan urusan Hwan terpaksa mengikuti keinginan Anne. "Hwan mending turun, deh. Nanti juga ada ulangan harian kelasnya Bu-"

ANNE The Sweet PotatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang