4 Surat Berpita Hitam

17.1K 2.6K 277
                                    

Selamanya CInta by D'Cinnamons

Anne dijemput langsung oleh papanya, Aji sengaja menjemput Anne sore itu karena apat kabar dari Septian kalau Anne habis pingsan. Pria itu hampir mendatangi sekolah tersebut tapi Septian melarang karena Anne juga sudah kembali sadar. Saat pulang pun Aji langsung membelikan Anne berbagai macam makanan kesukaan Anne mulai dari bakso, kwetiaw hingga nasi goreng. 

Berbeda lagi dengan Qia, sang mama, yang justru ingin bertemu dengan Hwan untuk berterimakasih karena sudah membuat Anne bergerak lebih dari lima menit. Anne merasa kesal justru mamanya sama sekali tak khawatir padanya. Setelah memakan semangkok bakso, Anne masuk ke dalam kamarnya untuk mempersiapkan apa yang dibutuhkan di hari terkahir MOS besok.

Para siswa baru disuruh untuk membuat enam surat anonim tak bernama yang ditujukan pada kakak kelas pilihan mereka. Masing-masing dililitkan dengan enam pita berbeda warna yang memiliki arti berbeda pula,

Surat berpita putih untuk kakak kelas yang kalian sukai.

Surat berpita merah untuk kakak kelas paling tegas.

Surat berpita biru untuk kakak kelas yang aktif membantu.

Surat berpita kuning untuk kakak kelas yang menurut kalian paling lucu.

Surat berpita hijau untuk kakak kelas favorit.

Surat berpita hitam untuk kakak kelas yang kalian benci.

Anne sedikit ragu untuk menulis surat terakhir, ingin menulis semua kekesalan dan keresahan tapi kemudian dihapusnya. Dipejamkan matanya dan kembali mengingat bagaimana orang-orang menertawakannya. Jika tak ada Septian rasanya sekarang Anne tak bisa lagi menatap orang-orang tadi. Semua ini karena manusia bernama Kim Hwan itu! 

Sekarang Anne tahu kenapa orang itu tidak bisa memiliki teman! Laki-laki itu layak untuk berakhir sendirian di dunia ini. Lihat saja bagaimana ia memperlakukan seorang manusia. Dengan amarah yang membara, Anne memberanikan diri menulis pesan berpita hitam. Anne sangat yakin kalau laki-laki itu akan mendapatkan semua surat berpita hitam dari para siswa baru. Anne sangat yakin akan hal itu!

Gadis itu sudah mempersiapkan diri untuk memberikan suratnya. Setelahnya ia akan mengikuti instruksi dari Septian untuk tidak lagi berurusan dengan Hwan, sekecil apa pun itu!

*

Upacara di hari terakhir Masa Orientasi Sekolah berjalan cukup cepat. Anne merasa kasihan pada Kepala Sekolah yang sedang memberikan pidato singkatnya itu. Kira-kira bagaimana perasaan seorang ayah yang hampir setiap hari melihat orang yang memukul wajah anakmu sendiri. Bagi Anne, Hwan memang sangatlah kacau!

Setelah upacara, kakak kelas dari OSIS hingga perwakilan ekstra kuliker yang merupakan panitia MOS berdiri berjejer untuk menerima surat-surat kecil dari kakak kelas. Anne dan Raya pun ikut mengantri ketika satu per satu barisan mulai berjalan. 

"Kamu buat surat pita hitam?" tanya Raya pada Anne.

"Iya."

"Untuk siapa?"

"Kak Hwan." Raya masih menatap surat berpita hitam ditangan tatapan kosong.

"Anne?"

"Ya?"

"Kamu tahu kalau ada aturan tak tertulis bahwa surat berpita hitam itu cuma formalitas?"

"Maksudnya?"

"Artinya, kami semua enggak ada yang buat surat pita hitam karena itu menunjukkan perasaan kita yang sebenarnya. Kamu tahu masa tidak tahu konsekuensi dari mendeklarasikan kebencian dengan seorang kakak kelas."

ANNE The Sweet PotatoWhere stories live. Discover now