44 Kegiatan Tengah Semester

4.3K 722 39
                                    

Hari berkemah telah berakhir dengan Anne yang terluka. Malamnya Qia dan Aji membawa Anne ke puskesmas terdekat karena bagian pundak kanannya yang terkilir. Mereka pulang keesokan paginya. Anne pulang bersama papanya berdua saja karena Genta memaksa ingin pulang bersama Hwan dan Septian sedangkan Gana akan ikut kemanapun saudara kembarnya pergi.

Setelah liburan selama dua hari, Anne kembali harus melibatkan diri dalam Kegiatan Tengah Semester (KTS) sekolah yang akan menghabiskan waktu tiga hari berturut-turut. Kamis dan jumat akan diadakan lomba olahraga antar kelas dan sabtu akan diadakan festival diakhiri dengan sabtu malam diadakan Malam Pentas Seni dimana Anne akan tampil menjadi Yuyu Kangkang.

Senin sampai rabu masing-masing siswa disibukkan dengan kegiatan mereka. Ada yang berlatih untuk pentas seni ada juga yang berlatih mempersiapkan diri untuk lomba olahraga.

Seperti kelas Anne saat ini. Pak Alief, wali kelas Anne, mengumpulkan para siswanya untuk membagi tugas. Ia tidak ingin ada siswanya yang tertinggal, maka sebagai wali kelas ia bertanggung jawab untuk melibatkan semuanya.

"Jadi, kita akan melakukan pembagian olahraga, siapa yang akan ikut lomba tenis meja, badminton voli, catur,..."

Anne dan Raya sibuk berbicara sendiri karena mereka beranggapan bahwa mereka tidak akan pernah dilibatkan. Memangnya siapa yang mau melibatkan anak lemah seperti Raya atau ... Anne yang gendut? Meski pun Anne masih rutin diet tapi tidak semerta-merta dia berubah memiliki tubuh seperti hanum dalam sekejap.

Anne masih gendut tapi lebih bugar sekarang dan tidak segendut awal masuk sekolah dulu.

"Okey, karena lomba voli juga estafet ada di hari yang berbeda, bagaimana kalau Hanum juga masuk estafet? Hanum larinya yang paling cepat di kelas kan? Pasangannya ... Anne belum ada ya? Okey, Anne masuk estafet ... lalu..."

Mendengar namanya disebut, Anne seketika diam dan melihat Pak Alief menuliskan namanya di bawah nama Hanum dalam olahraga estafet.

"Pak Alief, saya masuk estafet?" tanya Anne tak percaya.

Pak Alief melihat ke arah papan tulis untuk melihat nama Anne takut ada yang keselip. "Bapak nggak lihat nama kamu di tempat olahraga lain. Memangnya kamu udah masuk lomba olahraga lain? Atau ... ada latihan teater?"

Anne menggaruk rambutnya yang tak gatal. "Ya, nggak juga sih, Pak. Cuma ... saya katanya jadi bagian yang bagi air mineral saja?"

Seketika semua kelas tertawa membuat wajah Anne merona malu. Gadis itu duduk dengan tidak percaya diri. Raya memegang tangan Anne menenangkan. Pak Alief kemudian mengatakan bahwa Anne akan tetap masuk estafet. Pria itu menjelaskan bahwa ia tidak butuh kelasnya untuk menang karena anak-anak kelas dua belas pasti akan memiliki jiwa kompetitif yang tinggi karena ini adalah KTS mereka yang terakhir. Jadi kemungkinan para adik kelas mereka akan digilas habis oleh para kelas dua belas. Maka dari itu Pak Alief hanya butuh siswa kelasnya membuat kenangan bersama juga terlibat bersama. Bukan untuk memenangkan perlombaan.

Mau tak mau Anne menerima tantangan itu. Raya juga mendapat bagian untuk mengikuti lomba catur. Bel istirahat pun berbunyi, Anne akan mengajak Raya untuk ke perpustakaan bersama tiba-tiba Hanum muncul sambil tersenyum lebar.

"Lari estafetnya harus cepat, lho, Ne," ujar gadis itu membuat Anne merengut seketika. Hanum kemudian pergi bersama teman yang lain sambil tertawa.

"Anne, nggak usah digubris. Ayo ke perpustakaan saja."

Anne mengangguk kemudian bersama Raya keduanya beranjak dari bangku.

"Marianne? Soraya?" panggil Pak Alief yang masih berada di meja guru.

"Iya, Pak?"

"Kalian mau kemana?"

"Ke perpustakaan, Pak."

ANNE The Sweet PotatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang