13 Mantuable

15.9K 2.8K 395
                                    

Yuk jnagan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya!

Yuk jnagan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

###

Jatuh Cinta Lagi oleh Matta

Septian menepati janjinya untuk mengajarkan Anne bersepeda. Setelah olahraga pagi di hari minggu, Anne ditemani papanya serta kedua adik kembarnya menghabiskan waktu pagi mereka di lapangan Kodam.

"Pokoknya kalau kamu rasa sepedanya mau limbung ke kiri, kamu seimbangkan dengan banting stir ke kana. Begitu juga sebaliknya, sampe sini paham?"

"Iya ... Eh, tapi papa kemana?" tanya Anne mencari papanya dan si upin-ipin.

"Udah, fokus ke sepedanya dulu. Om Aji lagi cariin si kembar makan nanti juga balik, kok."

Anne masih terdiam di tempatnya tapi kepalanya menoleh ke kiri dan kanan membuat Septian gemas. Laki-laki itu memukul sadel sepeda membuat Anne tersentak.

"Heh! Cari apa lagi? Ayo naik sepedanya ...."

Ragu-ragu Anne menunjuk para tentara muda yang bermain futsal tak jauh dari mereka juga beberapa orang yang sedang melakukan jogging pagi. Anne mendekat untuk berbisik, "Aku tiba-tiba malu, Kak. Kalau mereka tertawain aku pas aku jatuh gimana? Aku enggak pede."

"Astaga Anne, kamu sadar nggak sih kalau kamu itu cucunya purnawirawan Jendral bintang empat? Kamu juga itu anaknya Om Aji, siapa yang berani nertawain kamu sih? Satu lagi nih catatan, kamu itu harus sering buang deh itu rasa nggak pede, kakak nggak suka dengernya."

Septian berdiri di samping Anne yang menaiki sepedanya. Tangannya memegangi stang sepeda dengan kuat. Anne masih belum juga menginjak pedal sepedanya.

"Ne, kakak bakal selalu ada di sebelah kamu jadi kamu jangan pernah takut untuk terjatuh ya?"

Anne sempat terhipnotis untuk beberapa detik sampai Septian menepuk punggungnya untuk mulai menginjak pedal.

Kayuhan pertama memang agak susah. Anne tak cukup berani untuk terus mengayuh sepedanya. Setiap kali sepedanya limbung ke samping, gadis itu kembali menurunkan kakinya.

Dari ujung matanya di lihatnya sang papa yang datang dengan menggandeng Genta dan Gana. Anne ingin mengangkat tangannya untuk memanggil papanya tapi Septian menegur Anne untuk fokus ke depan.

"Fokus! Mata lihat depan."

"Eh maaf, siap laksanakan."

Saat dirasa Anne mulai bisa menyeimbangkan sendiri sepedanya Septian perlahan melepaskan pegangannya. Senyumnya mengembang melihat Anne yang bisa mengayuh sepedanya lurus ke depan. Peluh di wajahnya pun tak dirasakannya. Dari kejauhan Genta berteriak senang mengejar kakaknya yang sudah bisa menaiki sepeda.

Matanya melebar kaget saat dirasa Anne tak bisa mengontrol sepedanya ketika mencoba berbelok. Anne berteriak takut hingga para tentara yang sedang bermain futsal pun berhenti dan berteriak kaget. Beberapa dari mereka juga ikut berlari mengejar sepeda Anne. Septian berlari kencang tapi jarak keduanya cukup jauh. Untung saja Papa Aji sigap segera bangun dari tempat duduknya dan menahan sepeda puterinya agar tidak terjungkal ke samping. Bersamaan, semua orang di lapangan itu mendesah lega.

ANNE The Sweet PotatoWhere stories live. Discover now