Prolog

2.5K 166 9
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 8 malam, seharusnya Krist sudah larut dalam mimpinya dipeluk pengeran tampan. Namun setibanya di rumah setelah selesai bekerja, ia baru sadar bahwa kunci rumahnya tertinggal di atas meja kantornya. Jadilah ia sekarang harus kembali lagi ke kantor yang berjarak lumayan jauh dari rumahnya.

"Haduh bisa-bisanya kunci rumah laknat itu pake ketinggalan segala di atas meja" monolog Krist sambil menggerutu. Pria manis ini sedang menunggu lift untuk bisa naik ke ruangan kerjanya. Security yang ada di sana berniat mengantar Krist ke atas karena gedung kantor sudah sepi, tapi Krist mengatakan tidak perlu diantar. Dia kan pria pemberani, masa cuma untuk ambil kunci rumah yang ketinggalan aja harus ditemenin security kan malu-maluin, batin Krist.

Dan setelah Krist masuk lift seorang diri, bulu kuduknya mulai meremang. Biasanya kalau begini akan ada hal-hal mistis yang terjadi seperti di film hantu yang biasa Krist tonton.

"Mba kun, eh mas kun, atau siapapun itu yang ada di sini sama saya, mohon maaf nih... saya cuma mau ambil kunci rumah aja jadi tolong jangan ganggu ya, please pake banget" Krist kembali bermonolog sambil terus melihat ke segala arah penjuru lift. Karena takut, Krist memejamkan matanya lalu berteriak keras-keras saat melihat ada bayagan hitam sekelebat muncul dan menyentuh kakinya.

"Aduh mba Kun, please deh kan udah saya bilang jangan ganggu. Kok masih ganggu sih? Kan saya ngga ngapa-ngapain, aneh-aneh aja belum" kata Krist sambil mencoba membuka matanya perlahan, lalu menunduk sedikit demi sedikit untuk melihat kearah kakinya. Setelah berhasil membuka mata sepenuhnya, Krist hanya bisa nyengir "Eh ternyata tali sepatu kets gue lepas kena kaki hehehe..."

Tak lama kemudian pintu lift pun terbuka. Krist buru-buru keluar. Dengan langkah perlahan, ia mencari meja kerjanya. Beberapa menit ia habiskan untuk mencari kunci rumahnya itu yang tercampur aduk bersama beberapa berkas di atas meja.

"Nah ini dia si kunci laknat. Nyusahin aja lo! Ngga tau apa butuh perjuangan buat ambil lo, takut tiba-tiba ketemu mba Kun kan ga lucu!" Krist ngedumel pada kunci yang jelas-jelas tidak bisa memberikan jawaban. Emang udah jadi kebiasaan buat Krist menyalahkan barang-barang yang ia tinggal sembarangan. Padahal barang-barang itu kan ga salah, emang Krist aja yang udah gila.

Setelah memasukan kunci rumahnya kedalam saku celana, Krist mulai melangkah pergi. Belum seberapa jauh, Krist mendengar suara aneh. Di sinilah kebimbangannya dimulai. Satu sisi memintanya pulang, namun sisi lain memintanya mengecek sumber suara tersebut. Dan sialnya sisi keponya lah yang menang.

Krist melangkah mengikuti dari mana sumber suara tersebut berasal. Setelah beberapa langkah, Krist sampai di depan pintu ruang CEO perusahaannya. Krist menempelkan telinganya, mendengarkan suara yang agak asing.

"Eh tunggu..." Krist mendengarkan kembali. Mulutnya menganga, dan pupil matanya melebar tak percaya. "Oh My God... Pak Singto mendesah?!"

Apa yang dilakukan CEO tampan itu di dalam sana? Kenapa ada desahan penuh kenikmatan? Aduh... sepertinya dia harus pergi sebelum kepergok menguping. Dari banyaknya kesialan hari ini, Krist tidak sengaja memegang daun pintu hingga pintu ruangan itu terbuka. Akibatnya, Krist masuk tanpa permisi dengan posisi jatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri yang belum diikat.

Krist rasanya langsung ingin menghilang dari sana, ia merutuki kebodohannya. Dia hanya bisa menggigit bibir bawahnya panik dan menutup matanya.

"Siapa?"

Sebelum bosnya melanjutkan, Krist beraksi lebih dahulu dengan menutup matanya dengan kedua tangan lalu berkata. 

"Ampuni saya pak. Sumpah demi apapun kalo saya ga sengaja. Soalnya tadi saya dengar Bapak mendesah jadi saya pikir Bapak lagi ngapain di dalam. Tapi serius, saya ngga ngitip. Beneran. Suwer."

"Mendesah?"

Krist membuka klopak matanya pelan-pelan, mendapati lelaki itu berdiri di depannya. Secara perlahan, pandangan Krist mulai mengarah pada wajah bosnya. Lelaki itu mengenakan setelah jas hitam lengkap.

"Saya mendesah?"

Krist menggeleng. 

"Nggak, pak. Telinga saya swasta jadi buruk banget pendengarannya. Maaf, ya pak. Maaf banget ganggu malamnya." 

Dengan secepat kilat Krist bangun dari jatuhnya dan menunduk berulang kali. 

"Saya permisi duluan ya, pak. Maaf sekali lagi..."

"Siapa yang bilang kamu boleh pergi?" potong Singto.

Krist hanya bisa tersenyum berharap senyumannya ini dapat membebaskan dirinya dari kekejaman The Devil, Singto Prachaya Ruangroj yang katanya tidak manusiawi.

"Saya yang bilang, pak. Anggap aja tadi kesalahan. Telinga saya pasti salah denger. Maaf, pak. Pokoknya... "

Krist menutup mulutnya ketika menyadari Singto memangkas jarak diantara mereka. Krist cuma bisa komat kamit agar Singto tidak menyuruhnya terjun dari lantai 19.

"Kamu mau tau siapa yang mendesah?"

Krist menggelang.

"Ini yang mendesah."

Pupil mata Krist langsung melebar melhat ponsel Singto menampilkan video porno dengan volume paling keras sehingga dia dapat mendengar desahan pasangan yang sedang ena-ena.

"Jadi bukan saya yang mendesah"

Krist mengangguk cepat, mengalihkan pandangannya supaya matanya tidak tercemar video ena-ena itu. Dan sialnya, dia kembali menatap Singto ketika dagunya ditarik sampai menatap lelaki itu.

"Atau mungkin kamu mau mendengar saya mendesah?"

Dengan mengumpulkan kekuatan cahaya bulan dan bintang, Krist menggeleng lalu terburu-buru keluar dari ruangan Singto. Dia langsung lari terbirit-birit tanpa ingin menengok ke belakang.

Ya ampun, jadi bosnya belum pulang sampai malam begini karena sedang nonton video porno?!

.

.

.

-End-
Tgr, 30 September 2021.

.

.

.

Hai semuanya, aku punya yang baru nih buat kalian.

Seneng ga? Seneng ga? Hehehe. Aku bakal coba selingin nulis The Devil's Secrets sama Ghost Beside You biar cepet rampung (Doain biar ga banyak masalah duniawi yang mengganggu ya).

Aku kayanya masih galau sama ending Ghost Beside You, jadi masih butuh waktu untuk menghayal dulu, dan selama Ghost Beside You belum update kalian bisa baca ini sebagai selingan ya, soalnya genrenya ini lebih ke comedy romance.

See you di chapter selanjutnya!

The Devil's Secrets [Tamat]Kde žijí příběhy. Začni objevovat