Chapter 14

736 95 5
                                    

Krist duduk di bangku taman, tepatnya di taman belakang sambil menemani Kapook seperti permintaan wanita itu. Sedangkan Singto bermain basket bersama ayah tirinya. Selama Singto bersama Krating, dia berharap Krating tidak mengatakan apa-apa tentang dirinya dan Mike di masa lalu. 

Dari pandangan lurusnya, Krist ikut melihat apa yang Kapook pandangi, mawar yang bermekaran. Taman belakang Kapook dipenuhi bunga-bunga seperti mawar beraneka warna. 

"Di antara semua orang yang bilang terluka, sebenarnya Singto yang paling terluka. Kamu tau kenapa?" 

Krist tersentak kaget. Dengan cepat dia merespons, "Nggak. Emangnya kenapa, Tante?" 

"Soal kedatangan Praepailin, Davika, dan Namtan. Kamu pasti pusing kalo denger cerita tentang keluarga Ruangroj," jawab Kapook. 

"Keluarga penuh drama. Parama selalu berkuasa penuh atas aturan yang dia ciptain sendiri di keluarga Ruangroj. Manusia paling egois dan ngeselin," lanjutnya. 

"Uhm.. aku masih nggak ngerti silsilah keluarga Ruangroj, Tante. Apalagi silsilah keluarga Singto dan Off," ucap Krist jujur. Dia sengaja supaya Kapook dapat menjelaskan silsilah rumit yang masih perlu dia selami. 

"Dulu Parama pacaran sama banyak perempuan sampai akhirnya dia pedekate sama Davika, ibu tirinya Singto. Waktu Parama ngajak Davika ke rumah, ternyata Davika tertarik sama Mark, adiknya Parama. Singkat cerita Parama ngebiarin Mark pacaran sama Davika. Terus Parama nikah sama tante dan Singto lahir. Hidup kami bahagia sampai ketika Davika dateng bawa Praepailin. Saat itu Praepailin umurnya dua tahun. Ternyata setelah Davika putus sama Mark, dia nggak bilang kalau dia hamil. Tapi Mark udah nikah sama Kao Supassara, ibunya Off. Tante tau kalo Parama masih nyimpen rasa untuk Davika makanya Tante cerai sama dia," cerita Kapook. 

"Jadi Tante ngalah dan ngebiarin Om Parama nikah sama Tante Davika?" 

"Iya. Buat apa kita bertahan dengan orang yang masih menyimpan rasa untuk masa lalunya? Akan lebih menyakitkan kalau pura-pura nggak tau. Lagian Parama secinta itu sama Davika makanya rela nutupin fakta ini supaya nggak bikin rumah tangga Mark hancur. Kakak yang baik, sekaligus bodoh," jawab Kapook. 

Krist mencoba mencerna kembali penjelasan Kapook mengenai cerita singkat mengenai silsilah awal Parama, Mark, dan kehadiran Praepailin. Setelah berulang kali akhirnya dia paham. 

"Kedatangan Praepailin dan Davika yang tiba-tiba nyita perhatian Parama yang seharusnya untuk Singto. Dengan sikap seenak hatinya Parama, dia minta Singto jadi adik yang baik untuk Praepailin. Belum lagi ternyata Off mengukir sejarah yang sama kayak ayahnya. Jadi Singto yang paling terluka tapi dia diem-diem aja seolah luka itu nggak sebesar yang terlihat," ucap Kapook lirih. 

Matanya berkaca-kaca, dan hatinya sedih setiap mengingat kejadian dulu. Bukan karena dia masih mencintai Parama, tetapi karena dia memikirkan perasaan putranya. Krist meneleng ke samping kanan, tepat di mana lapangan basket berada. Dia memandangi Singto yang tengah bertanding sengit dengan sang ayah tiri. Beberapa saat Krist mengamati raut wajah serius yang selalu Singto tunjukkan. Dirinya kaget merasakan genggaman erat dari tangan Kapook. Hal ini memaksa Krist berpaling menatap Kapook.

"Tolong jangan sakitin Singto ya, Krist. He deserves so much love. Dia udah sakit hati banget waktu tau Namtan hamil anak Off. Pada saat itu, Tante lihat hidupnya Singto runtuh dalam sekejap. Singto yang rajin senyum berubah jadi dingin," ucap Kapook lirih. 

Air matanya jatuh membasahi punggung tangan Krist. Krist melarikan kembali matanya menuju tempat sebelumnya, dan mengamati pergerakan Singto. Ah, jadi si datar itu rajin senyum dulunya? Ini berarti cintanya pada Namtan begitu besar sampai senyum itu pudar. Lalu Krist kembali melihat Kapook. 

The Devil's Secrets [Tamat]Where stories live. Discover now