Chapter 25

653 91 15
                                    

"Saya serius. Kita putus."

Kalimat itu terus terngiang di kepala Singto. Sialan! Ini karena Namtan yang membocorkan informasi setengah-setengah. Singto memukul setir kemudinya berulang kali, meremasnya kuat-kuat berharap dia bisa mencekik Namtan. Tidak ingin hanya meruntuki nasib, Singto sudah meninggalkan rumah New sejak setengah jam lalu.

Pikirannya benar- benar kalut sekarang. Semakin kalut lagi waktu dia ingin mengirim pesan ke whatsapp Krist, ternyata Krist sudah memblokir nomornya. Tidak cukup itu saja tetapi Krist melakukan pemblokiran ke semua sosmednya. Ini lebih buruk daripada ditinggal Namtan menikah.

"Namtan benar-benar sialan!" umpatnya kesal.

Dalam keadaan emosi yang menguasai Singto mendatangi rumah Off. Dia menggedor pintunya cukup keras, tidak peduli waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Sesaat pintu terbuka, Singto menerobos masuk dan berteriak memanggil nama Namtan berulang kali. Pembantu yang membukakan pintu sampai kaget melihat kedatangannya.

"Namtan! Turun!"

Tidak ada sahutan dari Namtan, yang ada malah suara Off.

"Kenapa malam-malam begini lo nyariin istri orang?"

"Gue nggak ada urusan sama lo. Mana Namtan?"

Off menuruni anak tangga sampai mencapai lantai satu. Dia mengangkat bahunya santai.

"Nggak tau."

"Lo gimana, sih, jadi suaminya nggak tau? Makanya jangan selingkuh mulu! Urusin tuh istri lo supaya nggak bilang yang aneh-aneh sama pacar gue."

Off tertawa kecil. "Selingkuh?"

Tanpa mengurangi tawanya, Off melanjutkan, "Pasti Namtan bilang gue selingkuh. Lo percaya gitu aja? Ayolah, Sing. Dari dulu gue pacaran selalu lama dan nggak pernah selingkuh. Waktu ngerebut Namtan pun, lo sama dia nggak pacaran jadi nggak bisa disebut selingkuh."

"Gimana maksud lo? Jadi lo nggak selingkuh?"

Off menggeleng. "Nggak, tapi sebaliknya. Namtan sering banget selingkuh dan biasanya dia cari laki-laki yang mirip-mirip sama lo. Itu alasan gue mau cerai sama dia karena gue udah nggak bisa mempertahankan rumah tangga ini."

Singto terkaget-kaget. "Tunggu, tapi Moji juga bilang lo sering marahin Namtan. Dia bahkan bilang Namtan nangis gara-gara lo."

"Namtan punya tipu daya muslihat yang luar biasa, Sing. Dia memanipulasi anak-anaknya dengan mengatakan hal yang sebaliknya makanya Moji percaya. Waktu kita berantem, Namtan nangis. Padahal dia yang salah. Entahlah. Gue nggak tau Namtan begini," jelas Off sembari menyodorkan ponselnya pada Singto.

"If you don't believe me mungkin foto-foto ini bisa membuktikan. Nggak ada dalam sejarahnya gue berani selingkuh."

Singto mengambil ponsel Off, mengamati satu per satu foto yang menampilkan Namtan keluar dari hotel dengan laki-laki yang berbeda setiap dua minggu sekali. Ada tanggal yang tertera dalam setiap foto yang diambil. Sial! Dia semudah itu mempercayai cerita Namtan tentang sepupunya. Dia pikir Off lebih berengsek dari Tay yang hobi gonta-ganti pasangan, ternyata malah sebaliknya. Namtan memutar balikkan fakta yang ada.

"Air matanya Namtan bukan air mata biasa. Air mata buaya yang bisa nipu lo dengan segala ceritanya. Kalau lo ke sini cuma mau marahin dia mending lo samper ke hotel Holder. Dia biasanya nginep di sana," terang Off.

Saking kesalnya Singto melempar ponsel Off ke sembarang arah sampai hancur tak berbentuk. Off tidak marah. Toh, dia bisa dengan mudahnya membeli yang baru dan tindakan Singto dapat dimaklumi mengingat istrinya sudah membohongi laki-laki itu.

The Devil's Secrets [Tamat]Where stories live. Discover now