Chapter 28

617 86 10
                                    

Earth menjawab dengan lantang.

"Iya, Apple, kan, dikejar-kejar mantan suaminya yang kasar dan psikopat itu. Makanya Singto nyuruh gue sama Tay urus kepindahan Apple ke Kanada."

"Tunggu. Gue nggak ngerti." Krist menunjukkan wajah bingung saat menatap Earth dan Tay bergantian.

Kedua laki-laki itu kelihatan menggaruk kepalanya seolah ada hal yang seharusnya disembunyikan tapi dibeberkan padanya.

"Bego lo! Krist belum tau cerita itu." Tay menyenggol bahu Earth, yang kemudian ditanggapi dengan kebingungan yang sama.

"Mana gue tau. Gue pikir Singto udah cerita."

Melihat kedua laki-laki itu menunduk dan mengalihkan pandangannya seolah tak berani menatapnya, Krist menatap keduanya lebih tajam.

"Sebenarnya ada apa sih? Singto cerita setengah-setengah. Kalian juga. Sebenarnya ada apa?"

"Krist, lo nggak mau tidur? Udah malam, nih. Ikan udah bobo, tuh." Tay mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Nggak. Ikan nggak bisa merem jadi jangan bilang hal bodoh kayak gitu," sahut Krist ketus. Dia sudah tidak sabar mendengar penjelasan selanjutnya karena dia penasaran.

"Ah, gimana, ya... gue nggak berani cerita. Gue takut." Tay membuat tanda silang dengan kedua jari telunjuknya dan mengarahkannya tepat di bibir sebagai tanda penolakannya.

"Gue bocorin rahasianya, tapi jangan bilang dari kita. Bilang aja lo tau dari Tew. Gimana? Deal nggak?" tawar Earth.

Krist segera mengangguk cepat. Tay memukul bahu sepupunya. "Lo mau mati dicekik Singto?"

"Lebih baik gitu daripada lihat Krist mati penasaran. Kasihan dia udah sekarat tadi pagi."

Earth duduk di kursi yang ada di samping ranjang Krist.

"Oke, gue akan kasih tau lo. Ini cuma gue, Tay, dan Tew yang tau."

Krist mengangguk. Dia sudah menyiapkan telinganya baik-baik untuk menyimak cerita Earth. Benar apa kata Earth, dia bisa mati penasaran kalau mereka tidak membeberkan hal itu.

"Apple itu temannya Singto waktu SMA. Dia punya suami kasar dan psikopat. Intinya benar-benar sakit deh tuh suaminya. Karena Apple dipukulin terus dia kabur dan minta perlindungan dari teman- temannya, tapi nggak ada yang mau nampung. Satu-satunya yang berani pasang badan untuk Apple cuma Singto. Ternyata pas Apple kabur, dia lagi hamil. Gue lupa usia kandungannya. Singkatnya suami Apple tau kalau dia tinggal di rumah Singto. Selama itu suaminya nggak berhenti ganggu. Makanya secara diam-diam Tay disuruh urus surat cerainya Apple," cerita Earth.

"Terus?" tagih Krist makin penasaran.

"Pas berhasil cerai suaminya mulai berhenti ganggu. Terus Apple melahirkan dan anaknya dititip ke Praepailin sampai sekarang. Makanya waktu anak itu lahir dibilangnya Singto itu bapaknya supaya mantan suami Apple nggak tau. Setelah dikira hidup Apple tenang, mantan suaminya malah makin menjadi bahkan sampai ngebakar mobilnya Singto. Itulah kenapa Singto pindahin Apple ke luar negeri diam-diam sekaligus kuliahin dia. Singto pernah bilang kalau Apple merasa terancam atau ketahuan mantan suaminya, dia harus balik ke Bangkok," lanjutnya.

Tay yang ikut menyimak cerita Earth langsung menyela, "Bentar, deh, kata lo kalau Apple merasa terancam atau ketahuan mantan suaminya dia harus balik ke Bangkok. Berarti itu tandanya keberadaan dia udah ketahuan mantan suaminya?"

"Lho, benar juga. Berarti Singto lagi pusing mikirin cara umpetin Apple lagi dong?"

Krist yang mendengarkan cerita Earth langsung merasa bersalah. Selama ini dia sudah menduga-duga dan menuduh Singto yang tidak- tidak. Karena faktanya mereka berdua tak pernah ada hubungan apa- apa. Singto hanya berbuat baik. Benar apa kata Singto ini cerita yang rumit.

"Gila, ya, hidup Singto dipenuhi masalah," pikir Tay.

"Ini, sih, gara-gara Namtan juga. Dia tuh yang beberin keberadaan Apple ada di rumah Singto waktu itu. Emang rada gila sih istrinya Off. Heran, betah aja lagi sama perempuan kayak gitu," timpal Earth tak habis pikir.

Krist yang mendengarnya langsung kaget. Jadi semua karena ulah Namtan? Waktu itu Namtan bilang Apple yang membuat Singto move on.

"Jadi Singto nggak pernah move on karena Apple, ya? Gue pikir mereka jalin hubungan," tanya Krist mulai buka suara.

"Move on dari Namtan? Singto move on karena dia emang udah lupain semua tentang Namtan. Perempuan itu kelihatan rada obsesi sih sama Singto. Freak banget," jawab Earth.

"Lagian bikin gosip Apple dan Singto ada hubungan tuh Tew. Kalau dia nggak bikin gosip itu mungkin Namtan nggak berulah," timpal yang Tay.

"Apple juga pas disamperin Namtan ngaku-ngaku mau nikah sih sama Singto makanya Namtan makin murka. Candaan Apple tuh suka agak-agak juga kalau sama Singto," tambah Earth seraya mengambil buah di atas nakas seenaknya tanpa izin, lalu melahapnya.

"Eh, ini buah enak juga."

"Ah, lo juga demen kalau ketemu Apple soalnya bibir lo dicium," ledek Tay geleng-geleng kepala.

"Itu cara Apple nyapa seluruh angkatan keluarga kita kali. Lo juga dicium singkat bibirnya kalau ketemu. Emang cara nyapanya dia agak ekstrem bin unik," tegas Earth, masih dengan mengunyah buahnya.

Obrolan keduanya memperjelas semua cerita dari berbagai pertanyaan yang bersarang di kepala Krist. Andai saja Singto memberitahunya lebih awal mungkin kata-kata putus tidak akan keluar dari mulutnya.
Ya, ampun... dia nyesel sekarang. Benar kata New. Dia terlalu egois.

.

.

.

-End-
Tgr, 5 November 2021.

.

.

.

Hai semuanya...
Chapter 28 resmi berlayar.

Dapet salam dari Mba Apple yang ternyata cuma korban KDRT dari mantan suaminya dan kebetulan dibantu sama Singto karena temen satu SMA✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dapet salam dari Mba Apple yang ternyata cuma korban KDRT dari mantan suaminya dan kebetulan dibantu sama Singto karena temen satu SMA✨

Kenapa Chapter ini pendek banget thor?
Ya suka-suka dong, saya kan Authornya hehehe*kabur✌️

See you di Chapter selanjutnya~

The Devil's Secrets [Tamat]Where stories live. Discover now