07. The War II

13.3K 1.4K 16
                                    

Kegilaan semakin menjadi saat petang menyapa. Tepat setelah Saka pulang dari kantor, sebuah taksi datang mengangkut seorang wanita cantik.

Namanya Jasmin.

Begitu yang keluar dari mulut Saka saat membukakan pintu.

Lelaki itu sempat tertegun sesaat, lalu menatap Kirana yang sedang membantu mengerjakan PR Javas. Tidak peduli pada siapa yang datang.

Namun atensi Kirana langsung beralih saat ibu menyambut wanita bernama Jasmin itu dengan sangat hangat dan ramah.

Insting Kirana menyerukan, bahwa ada sesuatu antara Jasmin, ibu, dan Saka.

Iya, Saka hanya berdiri kaku meski Jasmin memeluknya sebagai sapaan. Bahkan wanita itu seolah telah akrab dengan Javas dan memberikan coklat sebagai oleh-oleh.

Sayang, Javas tidak menyambut dengan baik. Bocah itu malah merapatkan duduknya ke arah Kirana.

Jemari kecil Javas mencengkram tangan Kirana. Ia pun berbisik, "ma, kita baca dongeng aja ya."

Karena tidak mengerti tentang apa sebenarnya yang terjadi pada orang-orang ini, Kirana memilih untuk menuruti permintaan Javas.

Ia bangun dari posisinya dan menggandeng Javas.

"Mau kemana?" Tanya ibu. "Sopankah ada tamu terus ditinggal pergi?"

Kirana memutar matanya, jengah. Ia tidak ingin menyahuti. Jadi wanita itu meneruskan langkahnya. Apalagi Javas sudah menarik tangan Kirana. Ia rasa, bocah itu juga merasa tidak nyaman di antara para orang dewasa itu.

Setelah menutup pintu kamar rapat-rapat, Kirana langsung naik ke kasur dan Javas memeluknya dengan erat.

"Javas nggak suka sama tante itu," ucap Javas.

"Kenapa?"

Mata bening bocah tersebut menatap mata Kirana.

"Soalnya tante itu udah bikin mama nangis. Tante itu juga bikin papa sama mama selalu berantem."

Penuturan Javas telah membuka tabir misteri tentang hubungan Kiara dan Saka.

Apa si Jasmin itu selingkuhan Saka?

Wow, selingkuhan yang direstui begitu?

Mengapa hidup seorang Kiara bagaikan dalam cerita telenovela?

Kirana merasa sangat prihatin. Ia jadi kasihan pada Javas. Anak itu masih sangat muda untuk masuk dalam cerita absurd para orang dewasa.

Kini, ia mengerti. Javas juga merasa kesepian. Selama ini sikapnya yang lebih dewasa dari anak seusianya karena apa yang terjadi di rumah.

Mungkin ia sering mendapati Kiara menangis, lalu muncul sebuah pemikiran untuk menjadi anak yang bisa melindungi mamanya.

Ah, Kirana jadi terharu. Ia pun memeluk bocah itu dengan lembut. Mengelus kepalanya yang dihiasi rambut legam nan tebal.

Kirana berharap, pelukan ini dapat menenangkan Javas.

"Mama janji ya, mama bakalan selalu ada untuk Javas," pinta bocah itu.

Rasanya lidah Kirana kelu. Ia tidak bisa berjanji atas nama Kiara. Bagaimanapun, wanita itu ingin kembali pada raga serta kehidupan lamanya.

Alih-alih mengucap janji, Kirana malah mengeratkan pelukannya pada Javas.

"Javas harus ingat. Mama sama papa Javas sayang sama Javas. Ingat itu, Oke?" Ujar Kirana.

Suatu saat nanti, kalau semua sudah balik jadi normal, Tante Kirana bakalan kasih kamu hadiah, janji. Kalau ada apa-apa, tante bakalan maju untuk bela Javas.

Different (Complete ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang