13. Reading Her Story

10.5K 1.1K 15
                                    

Pelan-pelan Kirana turun dari kasur setelah membacakan dongeng untuk Javas. Bocah itu langsung tertidur karena lelah bermain seharian bersama teman-temannya di sekitar rumah.

Hari belum begitu larut, jadi Kirana memutuskan untuk mengambil buku harian Kiara yang tadi belum selesai ia baca.

Wanita itu pun keluar kamar sambil membawa buku harian. Kemudian duduk senyaman mungkin di sofa ruang keluarga.

"Mari kita lanjut. Maaf ya Kiara, gue harus baca." Gumam wanita itu.

Ia pun membuka halaman yang belum dibaca.

...

Hari ini aku nulis lagi setelah sekian lama.

Tadi waktu jam istirahat, Saka tiba-tiba tanya cita-citaku.

Cita-cita?

Entahlah, masih bingung. Tapi kalau punya keluarga yang harmonis bisa dibilang cita-cita, itulah cita-citaku.

...

"Selamat, cita-cita lo terkabul. Lo punya keluarga harmonis dengan anak lucu kayak Javas. Suami lo juga si Saka yang kesebut terus di buku harian." Kirana berkomentar.

Wanita itu kembali membuka halaman lainnya. Membaca sekilas karena memang pendek dan isinya tidak begitu menarik. Hanya cerita-cerita keseharian Kiara saja.

Namun Kirana berhenti di satu halaman yang tulisannya cukup panjang.

...

Aku mungkin sudah jatuh cinta.

Aku suka Saka sejak lama. Dari waktu itu lihat dia nangis di taman kota. Aku juga ikut nangis karena bisa merasakan kesedihannya yang ditinggalkan.

Lama-lama, rasa suka itu mungkin berubah menjadi cinta. Kata bunda, orang jatuh cinta itu apa-apa ngomongin orang yang dia cinta. Terus cemburu kalau ada yang mengambil perhatian orang itu.

Aku cemburu.

Aku cemburu sama Sarah yang sering sama-sama Saka.

Tiap pulang sekolah, Saka selalu nganterin Sarah. Sementara aku harus ikut mobil jemputan supaya nggak kena hukuman.

Tapi sepertinya, cintaku memang sulit untuk dibalas Saka. Kita sudah seperti langit dan bumi. Berjarak jauh dan nggak bisa bersatu.

Ya, aku tau diri aja. Mungkin cinta itu memang untuk orang-orang seperti mereka yang bisa merasakan bahagianya. Kalau aku cuma dapat sakitnya.

...

Kening Kirana mengerut. Memang apa bedanya Kiara dan Saka. Lalu kenapa Kiara seperti pesimis sekali dengan perasaannya?

"Nggak ada yang tau masa depan, Kia. Lo tuh sekarang malah jadi istrinya Saka dan punya anak gemesin kayak Javas." Lagi dan lagi, Kirana melontarkan komentar.

Tangannya kembali membalik halaman dan memindai setiap isinya. Mencari mana yang paling menarik.

...

Sudah lama banget nggak nulis.

Aku sekarang jadi anak kelas sebelas. Karena arahan bunda, aku akhirnya masuk kelas bahasa. Pastinya pisah kelas dari Saka yang masuk IPA.

Sedih?

Banget.

Rasanya sekarang ini aku dan Saka seperti berjarak. Apalagi dia sekelas sama Sarah. Mereka makin akrab, dan aku cuma jadi nyamuk waktu kumpul sama mereka.

Different (Complete ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang