08. Saka's Love Towards Kiara

13.9K 1.4K 34
                                    

Tatapan mata tajam ibu dan Jasmin tertuju pada Kirana yang baru saja mengantar Javas naik mobil jemputan dari sekolahnya. Tapi wanita itu tidak peduli. Ia berlalu menuju dapur untuk membuat sereal sebagai menu sarapannya.

"Kiara!" Sentak ibu yang menyusul ke dapur. Jasmin terus mengikuti dan berjalan di belakang ibu.

Kirana memutar bola matanya. Ia sebetulnya lelah dan tidak ingin menggubris, namun tarikan pada bahunya terpaksa membuat Kirana harus menghadapinya.

"Ada apa, Bu?"

"Ada apa?" Nada suara ibu meninggi. "Kamu ngomong apa ke Saka sampai anak ibu sendiri minta ibu segera pulang?"

Sebelah alis Kirana terangkat. Tampaknya Saka sudah bicara pada sang ibu tentang keinginannya malam tadi.

"Aku cuma minta supaya ibu cepat balik. Itu juga karena Javas nggak nyaman apalagi sama dia." Kirana menunjuk Jasmin.

"Kamu sekarang berani ya?" Jasmin ikut-ikutan marah.

Sebenarnya Jasmin ini siapa sih?

Kalau dipikir lagi, sepertinya bukan juga selingkuhan Saka. Sebab lelaki itu juga menunjukkan ketidaktertarikannya pada wanita itu. Tapi mengapa si Jasmin begitu angkuh?

Apa sebelumnya ini pernah terjadi dan Kiara diam saja?

Kirana jadi emosi. Ia berkacak pinggang menghadapi dua wanita di hadapannya.

"Sebentar, di sini aku nyonya rumahnya. Kenapa kamu yang sewot?" Telunjuk Kirana mengarah pada Jasmin lagi.

"Kiara! Kamu lancang sekali. Jasmin itu tamu, dan tamu adalah Raja." Ibu membela Jasmin.

Kirana berdecih, "tamu adalah Raja kalau di restoran atau hotel. Karena tamunya bayar dan mendapat jasa pelayanan. Ini rumah. Rumah keluargaku."

"Kamu!"

Wajah ibu memerah karena emosi. Tangannya terangkat hendak menampar pipi Kirana. Namun tertahan karena Saka menjegalnya.

Lelaki itu tampak marah. Padahal biasanya selalu menunjukkan ekspresi datar atau tersenyum. Baru kali ini Kirana melihatnya marah sambil menggeretakkan rahang.

"Ibu," panggil Saka.

Ibu terkesiap sambil menganga, "bukannya kamu sudah ke kantor?" Mata ibu juga membelalak.

"Jadi begini setiap kali aku nggak ada di rumah. Ibu perlakuin istriku begini?" Saka seperti tidak habis pikir.

Kemudian tatapan lelaki itu tertuju pada Jasmin.

"Kamu juga apa-apaan? Kamu bukan siapa-siapa di sini. Kamu nggak ada hak untuk merundung istriku." Lanjut Saka.

"Saka!" Sentak ibu. Tidak terima Jasmin ikut dimarahi.

Lelaki itu benar-benar pasang badan. Tubuhnya yang tinggi menjulang berdiri di depan Kirana. Seolah menjadi perisai pelindung untuk wanita itu.

Keraguan Kirana terhadap Saka sedikit terkikis. Mungkin Kiara dan Saka memang begitu saling mencintai. Bisa jadi sebelum kecelakaan ada sedikit kesalahpahaman di antara mereka.

Seperti apa yang lelaki itu sebut sebelumnya, ada sedikit kesalahpahaman antara mereka.

Saka melangkah keluar dapur menuju kamar tamu tempat ibu dan Jasmin tidur. Setelah itu membuka lemari dan memasukkan barang-barang di dalamnya dengan asal ke koper.

Tidak tinggal diam, ibu dan Jasmin mengikuti dengan langkah lebar, sementara Kirana menyusul dan melihat adegan "pengusiran" dari ambang pintu kamar.

Different (Complete ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang