14 🏀 Another story that's sad and true

586K 14.2K 708
                                    

Note: VOTE DULU! Parah banget kalian, masa cuma vote yang ada 18+ nya aja wkwk, mana baca nya loncat loncat yg ada adegan 18 doang yg Dibaca.
Btw chapter ini ada sedikit adegan 🔞 di bagian paling bawah banget, sedikit aja kok cuma sekilas aja, sisanya aman buat di baca.
____________

"Gue bantu ya?" Tawar azril

"Gak!" Jawab echa dengan kesal

Azril hanya bisa memandang jengah, dia terus membuntuti echa yang berjalan dengan menahan rasa sakit di area selangkangan nya.

Pagi pagi sekali echa sudah menelpon azril, dia merengek kesakitan saat berjalan.

"Sialan, kemaren perasaan nggak sesakit ini deh" umpat echa saat melihat 10 anak tangga menuju kooridor kelas 11.

Azril mengulurkan tangan nya untuk membantu echa berjalan menaiki anak tangga, tetapi echa langsung menepis nya karena kesal, mau bagaimanapun ini semua adalah salah azril!

"Mau lo gimana, subuh subuh udah ngerengek sakit tapi mau gue bantuin malah nolak....." ucap azril

Echa tidak menjawab, dia hanya menatap azril dengan sengit.

"Tengil....." ucap azril yang sedetik kemudian langsung menggendong tubuh echa lalu berjalan menuju kelas echa

"Azril turunin nggak?! Malu diliat banyak orang!!!" Echa memukul pelan bahu azril

Meski benar seluruh orang di kooridor melihat ke arah mereka, tetapi azril tidak berminat menggubris mereka, dia tetap melanjutkan jalan nya menuju kelas echa.

"Echa!!!" Teriak tiara saat echa baru saja masuk ke kelas bersama azril

"Lo! Kenapa lo gendong echa!!" Bentak jihan, dia masih tidak terima kejadian kemarin.

"Temen lo mendadak jadi bayik lagi" azril mendudukan echa diatas meja cewek itu.

"Cha, kenapa lo di gendong sama ni cowok?" Tanya vivi

"Eumm.....itu, gue...gue tadi keseleo di tangga" jawab echa ragu ragu

Azril diam diam mengulum senyum mendengar jawaban itu, echa tidak tau saja jika ketiga teman cewek nya menguping apa yang mereka lalukan kemarin.

Kemarin azril memang melarang tiara, vivi dan jihan untuk memberi tahu echa atau mengungkit kejadian kemarin, azril memunta mereka bertiga untuk cukup tau saja, dan tentunya semua itu karena azril sudah menjelaskan dari A sampai Z permasalahan echa yang belum azril selesaikan.

"Hati hati geh" tiara memasuki peran nya, mencoba tidak menyadari yang sebenarnya terjadi.

"Gue ke kelas, telpon aja kalo mau gue gendong lagi" bisik azril di telinga echa

Echa langsung mencubit perut azril yang azril balas rengkuhan sakit sambil terkekeh.

"Titip" ucap azril pada tiga teman echa sebelum dia meninggalkan kelas itu.

Setelah kepergian azril, echa duduk di kursinya

"Cha, lo....kalo ada masalah, cerita ke kita ya...." ucap tiara yang duduk di kursi sebelah echa

Echa menaikan sebelah alisnya "He'em..." balasnya

"Terus gimana pelatihan evaluasi hari ini kalo kaki lo keseleo? Udah di periksa? Parah ngga?" Tanya jihan

"Gapapa, masih bisa gue tahan, dua tiga hari lagi juga ilang pasti" jawab echa

"Rencana buat selsa sama refan, gimana?" Tanya vivi

Masalah itu ya,

Echa melirik ke arah selsa yang sedang mengobrol bersama kawanan nya,

Echa teringat kembali ucapan azril kemarin, azril mengatakan echa boleh melakukan balas dendam seperti apapun pada refan, karena cowok itu yang berengsek, bukan selsa, sesama perempuan, echa harus mengerti perasaan selsa.

Iresetible QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang