39 🏀 I got u!

196K 9.9K 810
                                    

Parah sih kalian, cuma 200 vote aja ngga sampe, padahal yang baca 1k lebih :)

Tadinya ngga bakal up sampe dapet terget, tapi gereget juga yah lama lama.

Serius nih, 200 vote buat next chapter!

__________

Echa berdiri di depan dua cewek anak kelas satu dan satu cewek anak kelas tiga yang saat ini terpilih sebagai kandidat anggota roguel attack untuk perlombaan yang akan di mulai dua hari lagi.

Tiga cewek itu terus menundukan kepala mereka, merasa tidak percaya diri dan takut kepada echa.

"Gue bukan ujian matematika, gausah takut salah. Kalo mau ngomong ya ngomong aja...." ucap echa yang mengerti diam nya ke tiga cewek ini

Echa sudah cukup kesal karena pak rahmat hanya menjadikannya sebagai pemain cadangan karena tangan kanan nya yang masih terluka ini.

Anggota cewek lain yang duduk lesehan di belakang juga ikut terdiam, menunggu intruksi dari echa yang menjabat kapten roguel cewek saat ini.

"Lo jadi lembek karena zaki? Sampe kalah dari tiga bocah ini?" Tanya echa pada vivi yang kali ini tidak terpilih menjadi kandidat roguel attack

"Cha jangan gitu...." ucap jihan, merasa echa seharus nya tidak membahas itu di depan orang banyak

Echa mengigit bibir bawahnya, merasa kalo kali ini dia terlalu berlebihan hanya karena masalah tangan nya.

"Sorry...." ucap echa menatap vivi

"Santai...." jawab vivi, yang di katakan echa memanglah kenyataan, vivi tidak akan menyangkalnya.

"Kalo gitu senin nanti kita coba latihan tanding sama anak cowok, meskipun hasilnya udah pasti kalah, tapi gue pengen liat kekuatan team ini" jelas echa

"Inget ya, kesehatan lo semua itu termasuk aset roguel. Manfaatin hari minggu besok buat istirahat, selasa nanti kita mulai pertandingan resmi, jangan sampe sakit...." ucap echa "Bubar...." tambah nya

Semua anggota cewek itu langsung bubar dari lapangan, termasuk echa, tiara, vivi dan jihan yang berjalan menuju pinggir lapangan tempat barang barang mereka berada.

"Cemberut mulu deh yang jadi cadangan...." sindir tiara

"Diem lo ra..." ketus echa, langsung duduk lesehan setelah merampas minuman milik nya di tangan azril yang baru saja akan cowok itu minum.

"Astaga...." kaget azril, membalikan badanya lalu mendapati echa yang sudah duduk dengan kaki bersila di antara fito dan tian.

Azril meneguk susah payah salipa nya "Wah, nyari penyakit...." ucapnya saat melihat leher putih echa yang sedang meneguk air, ditambah keringat yang memenuhi rahang, pelipis, dahi dan leher echa.

Azri menghela nafas saat dia mendapatkan fito dan zidan yang dengan tidak sopan nya menatap echa tanpa berkedip.

Kesal, Azril langsung berjongkok di depan tubuh echa, tanpa permisi lagi dia memiringkan kepalanya ke pinggir leher echa lalu mengigit pelan leher mulus itu.

Uhuk!

Echa tersedak minuman nya sampai air itu sedikit menyembur pada bahu azril.

"Lo apa apaan sih!" Kesal echa sambil mendorong bahu azril, cowok itu masih asik menyesap leher echa

"Zril gila aja lo, ini kita masih di lingkungan sekolah sat!" Tian ikut mendorong kaki azril

"Aih si bangsat...." fito ikut geleng kepala

Iresetible QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang