48 🏀 Normal

330K 7.5K 399
                                    

Brak!

Mentari menutup pintu mobil rafka dengan sedikit bantingan.
Rafka yang masih berada di dalam mobil langsung terperanjak kaget, matanya melirik mentari yang berjalan masuk ke dalam rumah.

"Kenapa lagi itu ibu ibu...." dengus rafka sambil membuka seatbelt nya lalu turun dari mobil dan membawa masuk beberapa barang mentari yang tadi di taruh di kursi belakang.

Dilain tempat, mentari duduk di samping echa dan raka yang sedang menonton tv, kedua tangan nya dia lipatkan di atas perut.

"Kenapa sih mah...." jengan echa, merasa terganggu karena mendengar mentari yang terus berdecak di sampingnya.

"Itu, ayah nya si raka...." jeda mentari "Dia pikir mamah cewek apaan, pake ngasih mamah tas mahal segala, dia pikir mamah ngga bisa beli pake uang mamah sendiri!" lanjutnya

Echa dan raka langsung melirik mentari dengan ekspresi kesal.
Bukannya harusnya cewek tuh seneng ya kalo di beliin barang barang mewah?

"Itu romantis namanya mamah, om rafka lagi ngetreat mamah....." jengah echa "Astaga, emak gue ada kuno nya juga ternyata" lanjutnya

"Romantis tuh kasih mamah bunga, cincin atau hal hal kecil yang lebih berkesan gitu...." balas mentari "Tas Chanel? Ck. Mamah udah punya. Mamah bisa beli sendiri!" Tambah nya

Tidak lama kemudian rafka muncul dengan dua papper bag hitam bertuliskan Saint Laurent dan sebuket bunga tulip biru.

Entah raka harus senang atau kecewa, tapi sebelum nya ayah rafka tidak pernah memberi bunga pada bunda niar.
Oh mungkin saja ayah rafka pernah memberi bunda niar bunga, tapi ini pertama kalinya rafka melihat ayahnya memberi bunga untuk orang lain.

"Ini ayah nya raka kan?" Beo raka, berjalan mendekat ke arah rafka.

Rafka langsung berancang ancang seperti akan memukul raka, tapi tidak jadi, mentari lebih dulu menyelang nya, memukul bahu rafka dengan kepalan tangan nya.

Rafka tidak merasa sakit oleh pukulan itu, justru dia heran kenapa mentari berani sakali memukul nya, matanya menyorot nyalang ke arah mentari.

Raka yang paham perubahan ekspresi ayah nya itu langsung berdiri di antara rafka dan mentari, mengahalang terjadinya hal yang tidak di inginkan.

"Ngapain kamu di sini?" Tanya rafka

Raka mengerjapkan matanya "Oh itu...." jedanya "Soal rencana ayah yang mau ajak mamah mentari jalan ke luar negri...." jawab raka sedikit berbisik

Rafka menaikan sebelah alisnya, kini raut wajah pria berumur 46 taunan itu kembali meramah "Kamu udah tau dia mau pergi ke mana?" Tanya rafka yang langsung di angguki oleh raka

Baru saja raka akan angkat bicara lagi, tapi mentari sudah duluan memotong.

"Kalian berdua ngomongin apa sih?!" Kesal mentari "Awas kamu...." mentari mendorong raka ke samping.

Raka menghela nafas terkejut, hampir saja masa depan nya menabrak ujung nakas.
Wah, tidak anak nya tidak mamah nya, sama sama ceroboh.

Echa yang melihat kejadian itu hanya bisa tertawa lepas, menyaksikan pertikaian antara ayah anak dan ibu. Andai dia sedang memegang ponsel, echa ingin merekam kejadian tadi. Raka sangat konyol dengan wajah komuk nya.

"Apa maksudnya kamu beli bunga tulip ini?" Tanya mentari, meski akhirnya rafka membelikannya bunga, tapi itu telat, mentari masih kesal, masa rafka memberinya buka karena mentari yang meminta.

"Kan kamu yang minta" jawab rafka

"Terus mau kamu apain ini tas huh?" Tany mentari sambil mendorong pelan papper bag di tangan rafka "Aku udah punya yang kaya gini. Kamu cuma buang buang uang aja tau ga. Makannya lain kali kalo mau beliin orang tuh tanya tanya dulu dia udah punya apa ngga, dia suka apa ngga, dia ma...

Iresetible QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang