24 🏀 Trash

213K 8K 312
                                    

"Ahhhh sakit..."

"Palan pelan!"

"Jangan di teken!"

"Bisa pake perasaan ngga?!"

"Gue udah pelan pelan...."

"Tahan, sedikit lagi...."

"Echa sakit!" Teriak raka, menjauhkan punggung nya dari echa.

Echa mengerjapkan matanya beberapa kali, tangan nya yang terangkat memegang kapas berisi alcohol dan betadine terjatuh ke atas karpet bulu yang menjadi alas lantai kamar apartemen raka.

"Belum kena betadine semua raka, buru sini ah." kesal echa

Raka melirik punggung nya di kaca, sebagian luka di punggung nya sudah di bersihkan dan di beri betadine oleh echa.

"Nggak! Udah!" sarkas raka sambil menarik kaos nya yang ada di paha echa lalu memakai nya

Echa merotasi matanya jengah "Yaudah sini yang di muka lo aja...." pinta echa sambil melambaikan tangan nya agar raka kembali duduk dengan tenang

"Nggak nggak, udahlah...." balas raka

"Nanti luka nya ngebekas di muka ganteng lo, biarin?" Jengah echa

Raka mengerucutkan bibirnya lalu duduk kembali di depan echa.

Echa mengulum senyum, dia tahu jika raka akan menurut kalo soal muka nya, playboy satu ini tidak akan membiarkan wajahnya memiliki bekas luka.

"Sakit?" Tanya echa saat tangan nya mulai menyentuh luka di sudut alis kiri raka

"Sakitlah" jawab raka, pertanyaan konyol apa itu, sudah pasti orang yang punya luka itu merasa sakit.

Bodoh jika ada yang mengatakan tidak sakit, luka sekecil apapun pasti memiliki rasa sakit, lebih bodoh lagi kalo ada orang yang percaya lukanya tidak sakit.

"Kali ini kenapa lagi?" Tanya echa

"Bokap liat nyokap sama papah lo di acara kantor...." jawab raka

"Terus?" Tanya echa

"Ya ayah langsung telpon bunda, bilang ini itulah biar dateng ke rumah buat liat gue...."

"Terus?"

"Gue langsung kabur, males banget ketemu bunda kalo harus kaya gini terus...."

"Terus?" Tanya echa lagi

"Lo terus terus mulu kaya tukang parkir. Ngerti gak sih gue lagi cer... Awhh! Sengaja kan lo?!" Sarkas raka, langsung menahan tangan echa.

"Lo marah sama bokap lo, kenapa gue yang di omelin...." ucap echa

"Siapa yang lagi ngomelin lo?" Tanya raka

"Lo ngomel karena gue dateng telat? Maaf deh...." jawab echa

Raka berdecak, memang sih, dirinya sedikit kesal karena echa tidak langsung datang saat dia menyuruhnya.

Raka pikir echa benar benar tidak akan datang menemuninya.

"Jalan sama azril?" Tebak raka saat melihat echa memakai hoodie kebesaran, tahu jika itu bukan milik echa, pasti milik azril.

Echa mengangguk membenarkan "Sama yang lain juga...." ucapnya

"Yaelah, gue pikir ngedate berdua...." cibir raka "Gak modal banget cowok lo...." lajutnya

"Bukan cowok gue btw...." dengus echa, agak miris pada dirinya sendiri sangat mengatakan itu.

"Udah tinggalin aja, mending sama gue...." ucap raka

Echa langsung menyentil dahi raka "Lo nggak bisa terima gue sebagai adik aja?" Tanya echa

Iresetible QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang