29 🏀 Ha. Ha. Ha

176K 8.2K 800
                                    

Echa menyinggung senyum, melihat azril yang dengan sengaja menggandeng tangan denisa sepanjang jalan menuju kantin.

Akhir akhir ini azril selalu membawa denisa kemanapun mereka berkumpul, seolah cewek itu sudah menjadi bagian dari mereka.

Oke, echa akui dia iri, tapi apa emang harus segininya ya? Dimata echa justru aztril terlihat terlalu memaksakan diri untuk membuktikan kalo cowok itu bisa tanpa echa.

Jujur saja, echa tidak perduli, mau azril pergi dengan siapapun. Rasa sakit hati seperti ini malah lebih terasa aman bagi echa, daripada dia harus bersama azril tapi terus dikelilingi rasa bersalah.

Zidan menaruh roti bakar titipan echa di atas meja lalu duduk di sebelah cewek itu "Kemaren di tanyain raka..." ucapan zidan yang langsung mendapat atensi dari azril dan yang lainnya

Echa mengangguk pelan "Udah ketemu tadi pagi" jawab echa

"Ngapain?" Tanya zidan lagi

Echa menyeruput juice avocado nya "Cuma minta pesenin jersey baru..." jawab nya yang setelah itu mengigit roti bakar miliknya

Azril menghela nafasnya, entahlah, sejak saat itu, nama raka menjadi agak sensitif untuk azril.
Bahkan setelah kejadian itu, azril sering sekali berdebat dan berselisih hal hal kecil dengan raka, apalagi saat tau raka kali ini masuk lagi ke roguel attack. Bagaimanapun caranya, azril tidak akan membiarkan raka menajdi kapten nya nanti di perlombaan.

"Eh cha, gue lagu nyari cewek buat diajak pergi ke party nya jihan. Kasih tips dong, biar cewek tertarik tuh gue harus ngapain?" Tanya adit

"Mmmm...." echa tampak berpikir lalu sudut bibirnya terangkat "Lo tanya aja 'You know bts? Bagusnya beli album mereka dimana?' Tuh cewek pasti langsung masukin lo ke daftar crush nya"

Adit hanya memasang ekspresi jengah, memang ya, anak sekarang itu selalu histeris jika sudah membahas perkoreahan.

"Kalo cara ngajak cewek keluar, gimana?" Tanya fito

"Ngajak keluar dalam hal apa dulu?" Goda echa dengan senyum yang membuat orang orang ambigu dengan pertanyaan nya

"Bangsat...." tian tertawa sambil geleng kepala, mengerti maksud dari pertanyaan echa

"Main cha main, jalan bareng, ngedate. Astaga.... otak lo zolim banget...." balas fito

"Ya tinggal buka aja pintu rumah nya, ajak keluar. Beres..." ucap echa

"Ngga salah sih, tapi kok gue kesel ya dengernya...." jengah fito, menjentikan telunjuknya di dahi echa

"Radius satu meter.... korona" echa menepis tangan fito

"Suka banget deh sama kak echa...." denisa ikut tertawa, merasa nyaman dengan suasana tongkrongan mereka.

"Hmmm... semua orang suka gue..." balas echa seramah mungkin

"Gue ngga suka tuh...." cibir azril

"Gue bilang semua orang, bukan binatang...." balas echa

Zidan langsung tertawa sambil bertepuk tangan, begitu juga dengan tian dan fito yang sudah heboh tertawa.

"Aduh, gue cekukan nih ketawa terus...." zaki meminum juice lemon nya

"Tahan nafas zak...." ucap echa

"Berapa lama cha?" Tanya zaki yang setelah itu menuruti perintah echa, menahan nafasnya.

"Selamanya...." jawab echa dengan santainya

Zaki langsung menghembuskan nafasnya, dia merasa baru saja di bodohi oleh echa.

"Mati dong pacar gue...." ucap vivi

Iresetible QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang