43 🏀 Hobi banget bikin ketar ketir

207K 8.2K 395
                                    

Btw, gue nulisnya ngabisin lebih dari 4 jam, tapi kalian bacanya ngga sampe 10 menit. Ditambah ga vote, ditambah ga komen. Jahat emang.

Silent reader, gue aduin sama nathan juga nih ya lo semuanya!

Jangan lupa vote!!!

___________

Azril menutup leher echa yang berkeringat dengan kedua tangan nya sambil berdiri di depan echa, menghadang echa yang sedang mengikat rambut, azril tidak rela kalo harus bagi bagi pemandangan indah itu dengan orang orang di tribun.

"Karungin aja sekalian...." fito mendorong pelan bahu azril

"Lo ada bawa karung?" Tanya azril yang malah menanggapi serius ucapan fito

"Sinting...." jawab raka, masa iya adiknya benar benar akan di karungi oleh azril.

"Lo pikir kita lagi balap karung tujuh belas agustusan....." celetuk adit

"Kalo aja di bolehin main pake jubah...." dengus azril, lega melihat echa yang sudah selesai mengikat rambut nya, bibirnya menyinggung senyum saat melihat tanda merah di leher echa yang bercampur dengan keringat.

"Yang...." jengah echa, dia paham kalo azril cemburu, tapi bisa bisanya cowok ini berpikiran sampe sana.

Azril tertawa pelan, niat nya cuma becanda aja, tapi kayanya echa lagi mode serius, mengingat babak pertama baru saja selesai dan point Roguel melawan Aregis berbeda tipis.

Raka memberikan satu botol air minum dan dua butir obat milik echa, ini waktunya cewek itu minum obat, raka mengancam echa kalo masih mau bertanding harus rutin meminum obatnya sampai habis.

"Sangkyou..." echa menerima obat dan air botol itu lalu meneguknya dengan mudah.

Azril mengambil alih botol air echa saat cewek itu selesai meminum nya lalu menaruh nya di atas kursi.

Echa menghela nafasnya lalu mendapati senyuman azril yang membuat echa ingin sekali memotret nya.

"Elin ngga ada apa apanya kalo gak ada cewek nomor lima, dia gabisa kerja sama selain sama cewek itu." Ucap azril

"Kok lo tau?" Tanya echa

"Nebak aja, soalnya nomor lima ngga ngejar bola musuh, dia cuma tangan kanan elin, elin gabisa lay up ya?" Tanya balik azril

Echa mengangguk membenarkan "Bisa sih, cuma ngga tinggi tinggi banget" jawa echa

"Main santai aja, gue yakin lo menang...." ucap azril sambil mengacak puncak kepala echa

Echa mengangguk sambil tersenyum, rasanya echa jadi lebih tenang, sebelumnya dia sangat gugup dan panik, takut mengecewakan pertandingan kali ini.

"Cha ayo...." seru jihan saat pelatih dan wasit sudah bersiap untuk memulai babak kedua.

"Semangat sa...." bisik azril sebelum akhirnya echa kembali bergabung bersama team nya.

.
.
.
.

"Nomor tujuh roguel, tiara, mantan kapten itu mengoper bola nya pada bella, nomor punggung sebelas. Keputusan yang bagus sekali tiara, hampir saja bolanya diambil alih oleh lawan...." ucap komentator jumi

"Ow ow ow.... bola berhasil diambil oleh nomor tiga aregis bung....." seru komentator remi

"Nomor tiga aregis, nola, mengoper bolanya pada kapten aregis, elina, nomor punggung delapan...." timpal jumi

"Yah, elina gagal mencetak point lay up nya karena di hadang guard roguel, jihanis, dan sekarang jihan mengembalikan bolanya pada queen echa!" Seru remi

Iresetible QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang