29 (Terimakasih Taehyung)

215 13 0
                                    

Pukul 22:00 KST

Hana kembali menapakkan kakinya di kota kelahirannya bersama taehyung suaminya yang kini dengan penuh sayang menggenggam jemarinya lembut. Sesekali hana mendongak ke atas entah memastikan apa tapi akhir-akhir ini wajah taehyung adalah hal wajib yang harus dia lihat.

Tanpa risih sedikitpun respon taehyung terlampau membuat hana melayang. Kecupan singkat yang di hadiahkannya di atas pucuk kepala hana membuat gadis itu benar-benar bahagia bukan main. Bahkan wajahnya merah padam, pernfasannya terganggu. Hana lupa cara bernafas yang baik dan benar

"Ada apa sayang?"
Tanya taehyung ketika merasakan lengannya di genggam sangat erat oleh hana. Tidak seberapa memang, bahkan tidak sakit sama sekali. Tetapi tidak ada salahnya taehyung memastikan

"Tidak, hanya ingin"
Mendengar itu, hana lekas tersadar dan melonggarkan genggamannya

"Kau sangat aneh"
Lirih taehyung membuka pintu apartemen untuk memberikan jalan kepada hana terlebih dahulu

"Tunggu dikamar ya, akan kubereskan koper kita sebentar"

"Perlu bantuan?"
Taehyung menggeleng mengusak surai hana gemas. Manik bulat berbinar milik istrinya itu benar-benar sangat menggemasakan dan sangat sayang jika di lewatkan.

"Kau bersih-bersih dan siapkan pakaian gantiku ne?"

"Ne"
Hana hanya mengangguk dan berjalan masuk meninggalkan taehyung yang kini memasang wajah datarnya.

Hhhhhhhh...

Ternyata meskipun hanya bersandiwara raganya selelah ini. Taehyung memijit pelipisnya pelan menghembuskan nafas gusar sambil mengacak surai legamnya frustasi

"Perasaan apa ini?"
Taehyung memukul dadanya kuat-kuat

"Kau menyukai siapa sialan? Jangan terus berdetak kencang ketika di dekat hana. Kau ini bodoh atau apa? Jangan menghancurkan rencanaku"
Geram taehyung tak tertahankan lagi. Sungguh, taehyung lelaki yang menjalin hubungan bahkan hampir dengan separuh siswi kampusnya tertunduk dan jatuh pada pesona hana?!

Sebentar, pesona? Bahkan taehyung sendiri merasa bodoh telah melanggar ucapannya sendiri.

"Aku harus bagaimana?"
Bingung taehyung ketika pemikiran yang sama masih saja memenuhi kepalanya.

Dengan langkah penuh kebingungan taehyung memutuskan kembali masuk kedalam apartemennya sambil membawa dua koper miliknya juga hana, kali ini dengan senyum simpul yang terpatri manis di wajahnya. Taehyung menghembuskan nafas tenang ketika jemarinya meraih knop pintu dengan yakin

Cklekk...

Dan inilah, hal yang paling di bencinya. Melihat hana yang menunggunya sabar di depan pintu membuat hati taehyung kacau tak karuan. Bahkan tidak ada raut kesal atau lelah sedikitpun, senyum tulus kini memenuhi pandangan taehyung akan hana. Hal sederhana yang disuguhkan hana kerap kali membuat taehyung berfikir, mungkin ucapan hana yang lalu memang benar adanya. Bahwa hanya hana yang mencintai taehyung dengan utuh. Bahkan melihatnya yang kelewat brengsek hana tak jengah sama sekali. Tekadnya masih sama, mendapatkan cintanya. Mendapatkan taehyung yang sialnya tidak berpikir hal yang sama.

"Wahh suamiku kuat sekali"
Ucap hana tersenyum menyatukan telapak tangannya sebagai wujud kagum melihat taehyung dengan barang bawaan mereka berdua

"Astaga, kenapa masih disini? Bandel sekali"
Balas taehyung setelah menutup pintu dan meletakkan begitu saja koper di kedua tangannya.

"Aku menunggumu"

"Kenapa di tunggu?"
Tanya taehyung heran

"Aku sedang baik hari ini. Jadi aku ingin memijat badanmu"
Balas hana menuntun lengan taehyung menuju ruang tamu. Memaksa tubuh kekar suaminya untuk duduk dan meluruskan kakinya, sedang dirinya berlutut dibawah beralaskan karpet.

Kim TaehyungWhere stories live. Discover now