34 (Irene)

183 16 4
                                    

Dan disilah Irene berdiri dengan tampang gusarnya menatap jengah kepada penjaga gerbang rumah ibu Taehyung yang terus melarangnya untuk masuk. Berulangkali alasan yang berbeda sudah runtut disampaikannya tapi tidak ada niat baik dari penjaga gerbang berbadan besar itu untuk memberinya akses masuk.

"Paman kau mau di pecat?"
Tanya Irene yang tidak disahuti sama sekali oleh penjaga yang entah memandang lurus apa. Padahal ada dirinya yang sudah jelas cantik, tapi penjaga itu seperti enggan memandangnya. Berulangkali kakinya menumpu lebih tinggi untuk mencapai pandangan penjaga itu. Tapi hal sama tetap didapatnya. Pandangan dingin begitu menusuk membuatnya menyugar surainya semakin gusar

"Kau tuli paman? Jangan bekerja kalau begitu. Apa gunanya mulut jika hanya untuk pajangan?"

"Kau tau aku ini kekasih Taehyung. Tuan muda mu"
Jelas Irene membuat pandangan penjaga itu meliriknya sekilas

"Kau tak percaya? Aku sudah izin dengannya tadi. Dan paman tau? Aku sedang hamil, memang paman tega calon pewaris tahta dari keluarga terpandang ini kelelahan karena terus paman tahan didepan gerbang seperti ini?"

Meski kali ini penjaga didepannya melirik Irene sedikit lama, tapi tak membuat penjaga gerbang itu lekas membukanya.
Tanpa mengatakan apapun penjaga itu masuk kedalam pos menghubungi seseorang lewat sambungan telepon yang ada dan tersedia disana.

"Paman katakan namaku Irene"
Seru Irene sedikit berteriak agar didengar oleh penjaga yang meresponnya dengan sebuah anggukan tanda mengiyakan perkataannya

Grekkkk......

"Silahkan masuk Nona, ikuti saya"

"Nah, kalau begini kan paman tidak akan di marahi oleh eomma"
Meski tidak di gubris sama sekali Irene tidak peduli yang terpenting dirinya bisa congkak menyombongkan halunya yang kelewat tinggi melampaui punca tertinggi
mount everst

"Silahkan duduk, Sebentar lagi Nyonya akan turun"
Irene hanya mengangguk mendudukkan dirinya disalah satu sofa sambil mengamati beberapa furniture yang terlihat begitu elegan dan mahal. Pandangannya jatuh terfokus pada bingkai besar dengan foto Hana juga Taehyung yang meski dirinya yakini hanya sekedar sandiwara.

"Ada apa kau kemari?"
Lama mengamati seisi rumah Taehyung, suara tegas tiba-tiba menyapa pendengarannya. Irene menoleh memperhatikan wanita paruh baya yang parasnya tak termakan usia. Masih terlihat sangat muda dan cantik untuk dikatakan wanita seusia kepala 5

"Ah....eomma"
Sapa hana membungkukkan tubuhnya sopan

"Jangan panggil aku eomma, aku tidak mengenal wanita seperti apa dirimu"
Balasnya datar beranjak mendudukkan dirinya jauh dari Irene

"Aku kesini ingin meminta restu eomma"
Seakan tak jengah dengan balasan kelewat dingin dari ibu Taehyung, irene masih bersikeras memanggil wanita dihadapannya itu dengan panggilan eomma

"Restu untuk apa?"
Irene mematri senyum terbaiknya untuk ibu Taehyung. Gadis itu melangkah maju mendudukkan dirinya lebih dekat

"Aku hamil anak Taehyung eomma"

Plakkk....

Wajah irene secara tak terduga menoleh kesamping dengan sedikit tidak sopan. Tangan Anna menampar begitu keras tepat pada pipi kanannya yang kini memerah

"Tutup mulut kotormu itu"
Tegas Anna memandang irene semakin sengit.

"Aku sudah pernah bilang kan? Putramu mencintaiku eomma"

Kim TaehyungWhere stories live. Discover now