51 (hujan)

129 12 12
                                    

Hana memutuskan untuk berhenti di halte bus saat kakinya tak lagi bisa berjalan. Ternyata Keputusannya untuk pergi tanpa Seokjin dan hobi tidak di beri kemudahan oleh Tuhan. Kini hujan yang begitu deras harus menghentikan perjalanan nya yang entah akan berakhir dimana.

Hana menangis,  gadis itu memeluk dirinya sendiri dan juga Han dengan setiap rapalan doanya. Berharap semuanya akan baik-baik saja. Meski hana sendiri tidak yakin dirinya bisa bertahan atau tidak di ambang kehancuran nya yang kini tengah dirinya perjuangan kan

Di satu sisi hana percaya akan ada seseorang yang menolongnya agar bisa segera pergi dari tempatnya saat ini. Tetapi melihat hari semakin gelap, hana kembali dibuat cemas. Terlebih kini seluruh badannya menggigil, luas halte tidak bisa melindungi dirinya dari rintik hujan yang mengenai hampir separuh badannya.

"Sabar sayang, sebentar lagi ya"
Hana terus mengusap perutnya mencoba memberikan Han kehangatan, mengabaikan dirinya sendiri yang kini juga tengah kedinginan. Gadis itu masih menangis dengan seluruh ingatannya atas makian yang diberikan taehyung padanya.

Sampai detik ini, Tak pernah terlintas sedikitpun di benak hana bahwa taehyung akan berlaku demikian pada dirinya.

Bahkan Umpatan demi umpatan begitu lantang taehyung  perdengarkan pada semua orang tanpa memikirkan bagaimana hancurnya hana ketika mendengar hal tersebut. Suaminya itu tidak lagi memperdulikan dirinya, terlebih Han yang dulu sangat dirinya perjuangan kan mati-matian.

Seakan hanya kiasan, taehyung tidak benar-benar menganggap dirinya dan juga Han adalah prioritas utamanya.

Kini Ucapan taehyung seakan boomerang besar baginya. Hana menyesal jatuh terlalu dalam pada taehyung, hana menyesal membiarkan hidupnya bergantung pada taehyung yang kini ingkar dengan janjinya sendiri. Namja itu seakan buta dengan apa yang terjadi pada Hana

Bahkan saat dimana tekad taehyung begitu kuat ingin membuktikan pada ibunya dan juga hana bahwa kehamilan irene bukan karena ulahnya. Hana bisa dengan mudah mempercayai itu meski sudah ribuan kali di ingatkan oleh Anna bahwa putra semata wayangnya itu tidak sebaik yang dipikirkan oleh hana. Dan terbukti bukan hari ini? Taehyung secara terang-terangan mengatakan  akan menikah dan bertanggungjawab atas janin yang di kandung oleh Irene

Lalu hana bisa apa saat dirinya tidak lagi berarti di kehidupan taehyung? Apa mungkin bisa dirinya memaksa untuk kembali ada dan menjadi alasan untuk semua kebahagian taehyung? Gadis itu tersenyum miris meratapi nasibnya yang begitu malang

"Aku mau mati saja setelah Han lahir"
Hana mulai merancau, kesadarannya masih terjaga tetapi tidak dengan kewarasannya yang sudah di pukul rata, dihancurkan oleh taehyung sejak lama. Gadis itu menjambak rambutnya kuat-kuat melampiaskan rasa sesak di dadanya yang entah mengapa sangat sulit untuk dirinya hilangkan.

"Eomma bodoh kan Han? Hiksss... Dasar eomma bodohhhh"

Hana memandang hujan di hadapannya dengan tatapan kosong, tubuhnya seketika bangkit hendak kembali melanjutkan langkah di tengah hujan yang masih begitu deras

Tanpa berpikir lebih jauh lagi, kakinya digerakkan menuju jalanan yang ramai akan kendaraan. Tetapi gadis itu sempat berhenti dan menatap perutnya penuh haru.

Entah apa yang tengah Han lakukan disana, apa malaikatnya itu sedih? Memikirkannya saja cukup membuat isi kepala hana ingin keluar. Gadis itu memukul kepalanya cukup keras, terus memaki bahkan merutuki kebodohannya, hana benci pada dirinya sendiri yang terus menangis dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk Han

Jika saat ini dunia bisa egois atas kebahagiannya dan juga Han. Maka dirinya akan lebih egois untuk memilih membawa Han mati bersama dengannya. Dengan begitu tidak akan ada seorangpun yang bisa menyakiti anaknya kelak

Kim Taehyungحيث تعيش القصص. اكتشف الآن