32 (selamat ulangtahun)

179 16 0
                                    

"Kalau begitu aku pulang dulu ya?"
Hana mengangguk memberikan lambian tangan sekaligus senyum manisnya pada suga yang sudah berbaik hati mengantarnya pulang. Sehabis dari taman tadi suga juga mengantarnya berbelanja beberapa kebutuhan. Mentraktirnya makan dan selepas kenyang hana baru ingat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Seharian penuh dia habiskan untuk jalan-jalan tanpa ingat bagaimana dengan taehyung.

"Masuklah dulu, baru aku pulang"
Hana menggeleng tak bergeming dari tempatnya berdiri di depan apartemen mewah milik suaminya.

"Kau duluan saja. Nanti jangan-jangan kau masuk lewat pintu belakang"
Cecar Hana penuh kecurigaan pada suga

"Untuk apa masuk rumahmu. Suamimu galak"
Ucap suga asal yang dibenarkan 100% oleh Hana. Taehyung memang akhir-akhir ini mendadak lebih protektif dan sedikit galak terhadapnya. Tak heran waktunya untuk keluar kini juga dibatasi

"Anggap saja ucapan terimakasih karena sudah mengantarku"
Malas berdebat lebih panjang lagi. Suga memutuskan untuk menginjak pedal gasnya dan melaju dari pelataran apartemen taehyung. Setelah memastikan mobil suga sudah lewat menjauh, hana segera beranjak dan lekas masuk ke dalam apartemen

Maniknya menatap lekat ke garasi dimana disana terparkir asal mobil mahal taehyung membuat Hana mengulas senyum senangnya. Mungkin Taehyung menyiapkan kejutan untuknya. Begitu pikir hana saat mengetahui Taehyung pulang awal

Tidak menunggu lama, dengan segera hana berlari untuk membuka pintu utama

Cklekk...

"Dari mana?"
Senyumnya perlahan luntur begitu mengetahui taehyung tengah duduk membelakanginya sambil menatap TV yang bahkan tidak dinyalakan. Suasana mendadak berubah menjadi mencekam. Aura taehyung lebih mendominasi membuatnya sedikit bergidik ketika suara berat itu mengalun pelan namun begitu tegas dan lugas

"Aku berbelanja tadi"

"Sampai sore begini? Berbelanja atau menemui pacar barumu?"
Hana memaksa maju memandang tak suka ke arah Taehyung

"Apa maksudmu tae?"
Yang ditatap tak suka balik tersenyum remeh. Menertawakan pertanyaan Hana

"Kau mengatur pertemuan dengannya di taman kan?"
Hana menggeleng. Jelas bagaimanapun dia tidak akan mengakuinya benar. Karena nyatanya memang hanya kebetulan dan entah dari mana namja itu tadi datang. Hana kini tahu kemana arah pembicaraan Taehyung. Siapa yang dia maksud tidak lain adalah suga

"Aku tidak sengaja bertemu dengannya"
Jelas Hana

"Tidak sengaja lalu makan bersama? Dan bahkan kau di belanjakan dengannya?"
Taehyung bangkit menarik paksa kantong keresek berisi belanjaan Hana dan membuangnya asal membuat Hana geram bukan main.

"Taehyung HENTIKAN"
Ucap hana memperingatkan

"Apa? Kau mau aku menghentikan apa? Kau ini tak tau malu Han. Kau dengan senang mau dibayari dengannya? Uang yang kuberikan tidak cukup?"
Taehyung meluapkan semua kekesalannya pada Hana yang masih mempertahankan diamnya. Tapi setelah semua ini Hana akan meledak, tunggu saja. Taehyung pikir hanya Hana yang harus di hakimi disini? Tentu Tuhan sangat adil mengatur semuanya. Termasuk pedebatan hari ini.

"Kau bisa katakan, kau butuh berapa?"
Taehyung mengeluarkan kartu kreditnya dan melempar asal hingga mengenai hana dan jatuh tergeletak begitu saja di lantai

"Berapa hargamu? Akan ku bayar asal kau mau tunduk dengan se-"

"CUKUP!"

"Kau keterlaluan Taehyung"
Ucap Hana sembari menatap nyalang ke arah manik suaminya

"Kau pikir kau paling benar dengan menghakimi ku begini?"

"Kau lelaki brengsek yang pernah aku temui jika harus dan perlu ku jelaskan. Selama ini semua sandiwara kan? Kau dan irene bahkan masi menjalin hubungan baik. Lihat ini baik2"
Hana menyodorkan foto beserta rekaman suara yang diberikan irene kepada taehyung

Kim TaehyungWhere stories live. Discover now