6 (Sandiwara Taehyung)

359 23 2
                                    

Rooftop.

Hana mengeratkan rengkuhannya,
dinginnya malam keempat pernikahannya cukup membuat tubuhnya menggigil,meskipun sudah larut hana masih enggan beranjak dari rooftop apartemennya.matanya masih setia memandang ribuan bintang yang bertabur di langit,cuaca memang sedikit mendung tapi beruntung bintang-bintang itu masih bisa terlihat.

"Eomma?"
Ucapnya lirih.hana tersenyum seakan tengah bertatap muka dengan sosok yang dia rindukan selama ini.

"Kata orang,jika seseorang sudah lebih dulu pergi dari dunia ini.mereka akan jadi bintang-"
Hana menjeda ucapannya,kembali mengangkat kepalanya untuk menatap ribuan bintang yang bersinar begitu terang malam ini.

"Jadi,apa eomma salah satunya?"

"Jika iya.apa eomma bisa melihatku?bagaimana keadaan eomma disana?apa semuanya baik?"
Hana menghela nafasnya. Mencoba mengulas senyumnya meski nyatanya air matanya perlahan mulai turun.

"Hoaamm...maaf aku menguap eomma"
Hana mengusap air matanya kasar.tidak ada satupun yang boleh melihatnya dalam keadaan menyedihkan seperti saat ini.jika saja mendiang ibunya masih ada mungkin saat ini juga kepala hana sudah jadi sasaran empuk dari pukulan ibunya.

"Jangan memukul kepalaku eomma,aku tidak menangis"
Ucap hana disertai tawa sumbangnya.

"Appa?"
Hana kembali tersenyum.

"Tolong datang malam ini"
Ucapnya lirih.kali ini hana tak bisa menahan tangisnya lagi.
Jauh di dalam hatinya hana benar benar merindukan sosok appanya yang sejak kecil tak pernah ada untuknya.sampai saat ini hana ingin seperti gadis kebanyakan.berbagi keluh kesah dengan appanya,berlindung saat masalah menghampirinya,merasakan hangatnya dekapan seorang ayah yang bahkan blm pernah dia lihat wajahnya sampai sekarang

"Hikss...hiksss aku merindukan appaa"
Hana memeluk lututnya seerat yang dia bisa menjadikannya tumpuan kepalanya yang membutuhkan sandaran.punggungnya naik turun diiringi isakan yang keluar dari mulutnya.tangannya terkepal memukul dadanya kuat-kuat berusaha mengurangi rasa sakit yang dominan muncul dari sana.

"Aku membutuhkan appa"
Ucapnya lirih,hana menengadahkan kepalanya.baginya bersedih seperti ini tidak akan merubah apapun.semua sudah di takdirkan oleh Tuhan.dan hana sebagai hambanya hanya perlu menjalaninya bukan?tidak ada yang perlu di sesali.selama ini itulah yang selalu hana percayai.

"Semoga appa mendengarku"
Hana beranjak berdiri,udara malam tak bagus untuk kesehatannya.karena itulah kini tubuhnya butuh beristirahat.

"Aku tunggu appa,jika tidak bisa hari ini.maka datanglah di lain waktu.dan eomma,aku berdo'a semoga eomma baik-baik saja disana"hana.

Hana tersenyum menatap bintang di hadapannya sekali lagi sebelum dia memutuskan untuk beristirahat.

Kim Taehyung~

Hari ini taehyung memutuskan untuk meliburkan diri karena tubuhnya malas untuk di gerakan.bukan karena sakit tapi karena matanya enggan terbuka.ditambah hari ini jadwal kuliahnya padat.membayangkannya saja membuat taehyung pusing apalagi menjalankannya.maka taehyung tak menjamin dirinya akan baik-baik saja.

Tokk..tokk..tokk

Terdengar ketukan pintu dari luar.Taehyung masih sama,enggan beranjak dari kasurnya meskipun suara ketukan pintu kamarnya sedikit mengacaukan acara tidurnya.

Tokk...tokk..tokkk

Untuk yang kedua kalinya Taehyung mendengus sebal,dengan malas menyibak selimut dan menuruni ranjangnya untuk membukakan pintu

Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang