37 (namanya Han)

169 17 2
                                    

"Yakh... Akh pelan-pelan brengsek"
Untuk yang kesekian kalinya taehyung benar-benar menyerah, rasanya dia ingin mengumpat menyuarakan isi hatinya yang jengah menangani ulah irene yang kini tiba-tiba saja menolak untuk dia bawa ke dalam mobil.

Niatnya yang ingin pergi ke club untuk melepas penatnya seharian berusaha berpikir mencari cara untuk bisa menembus penjagaan rumah ibunya, berakhir gagal dan sial karena harus dipertemukan dengan irene. Wanita yang sangat di hindarinya untuk beberapa waktu ini

Bau alkohol kini tak tertahankan di indra penciuman nya. Taehyung memperhatikan penampilan berantakan irene yang terlihat sangat mengenaskan. Wanita itu benar-benar bertindak bodoh seperti kebiasaannya dulu ketika sedang ada masalah dengannya. Rancauan demi rancauan terus saja keluar dari bibir tipisnya,

Tetapi berbeda, kini rancauan gadis itu bukan lagi tertuju padanya. Entah siapa, namun ada nama lelaki lain yang sangat asing di pendengaran taehyung.

"Yakh... Ji, sebentar lagi kita akan berhasil Ji"
Taehyung memandang irene lekat, yang juga dibalas tatapan sayu oleh gadis itu

"Bagaimana nasib anak ini hiks... Hiksss... Kasihan diaaa"
Rancau irene membuat taehyung mengikuti arah pandangannya ke jemari irene yang kini mengusap perlahan perut irene yang masih terlihat rata.

"Beri usapan untuk dia Ji, hikss... Nasibnya sangat mengenaskan"
Tanpa meminta persetujuan dari sang pemilik irene menarik lengan taehyung untuk memberi usapan pada perut ratanya

"Apa maksudmu? Jadi ini yang kau bilang anak ku? "
Tanya taehyung sembari menarik kembali lengannya untuk menjauh dari perut irene

"Bukann... Hikssss, dia bukan anak mu ji. Dia anak taehyung"
Balas irene membuat dahi taehyung mengerut bingung

"Sebenarnya kau ini kenapa berbohong irene? apa tujuanmu?"

"YAKKHHH... APA KAU BILANG?!"

"KAU YANG PEMBOHONG BRENGSEK!"
Ucap irene begitu kerasnya dia perdengarkan pada taehyung. Jemari gadis itu kini meremat jaket yang di kenakan taehyung. Menariknya asal melampiaskan perasaan kesal juga marahnya pada namja brengsek yang berani mempermainkan hatinya

"Dulu kau berjanji bukan? Akan menceraikan hana? Kau mengatakan seolah semuanya itu hanya sandiwara. Tapi kau termakan oleh sandiwara mu sendiri tae! Kau mencampakkan aku, kau sadar itu?!"
Taehyung terdiam memberikan ruang pada irene untuk terus melanjutkan ucapannya. Dirinya hanya berharap semoga beberapa kata ataupun kalimat yang keluar dari mulut irene bisa menjadi kebenaran yang saat ini dia cari

"Sekarang aku harus apa? Saat aku sudah tidak punya siapa-siapa kau yang menolongku. Dulu aku tidak punya waktu untuk mencintai laki-laki lain karena berharap kau akan menepati semua ucapanmu. Tapi kini aku menyesal, kau terlalu brengsek tae sampai tega menelantarkan anakmu sendiri. DARAH DAGING MU SENDIRI!"

"SEKARANG PERGI DAN JANGAN BERHARAP BISA BERTEMU ANAKMU!"
Tubuh linglung irene kini dengan tenaganya yang masih tersisa mencoba mendorong taehyung untuk menjauh, meski faktanya badan menjulang namja itu sama sekali tidak bergeser
Tapi irene masih tetap berusaha membuat namja itu menjauh dari dirinya

"Aku akan bertanggung jawab, tapi atas hidup anakku saja. Kita tidak akan bisa bersama irene, aku tidak ingin membuat semuanya bertambah susah. Cukup kali ini saja aku menyakiti kalian semua, aku tidak ingin lagi seperti ini"
Jelas taehyung yang berusaha menarik irene agar mau dibawanya untuk ke apartemen milik ibunya. Barangkali dengan itu irene bisa sedikit melunak dan berhenti untuk menganggunya dan juga hana

"Kau mau membawa aku kemana brengsek!? Aku tidak mau"
Tolak irene berusaha melepaskan rengkuhan taehyung

"Hanya kali ini, izinkan aku sebagai ayahnya untuk bertanggung jawab"

Kim TaehyungWhere stories live. Discover now