4 (Pulang!)

365 23 1
                                    

Koridor kampus.

Hana sedikit risih melihat semua pasang mata yang berada di koridor kampus memperhatikannya intens.kini hara pun sudah terlelap di gendongannya.hana juga tak tentu arah ingin kemana.dia tidak tahu wajah oppa hara,ditambah lagi gadis kecil itu tertidur begitu pulas digendongannya.kakinya juga sudah sangat lelah melangkah dengan beban yang lumayan berat

"Yatuhan..harus kemana lagi?"
Hana berhenti sejenak mengusap peluh yang menetes di dahinya.dadanya naik turun merauk oksigen.setelah penat berjalan hana jadi lupa caranya bernapas dengan baik.

"Akhh..baiklah aku akan istirahat sebentar"
Hana melangkah sedikit terburu-buru ke arah kursi yang berada di bawah pohon rindang 10 langkah darinya.
Didudukkannya dirinya perlahan,sambil terus mengusak sayang surai gadis kecil yang masih tertidur dengan pulasnya.

"Sayang"
Ucap hana mencoba membangunkan hara yang masih terlelap.

"Bisa bangun sebentar?kita harus mencari oppa kan?"
Tanya hana lirih sambil terus mengusap sayang surai hara yang semakin mempererat dekapannya

"Siapa nama oppa hara?"
Hara menggeleng lucu di pundaknya.membuat hana tak tega jika harus mendesak gadis kecil itu untuk tetap bangun.

"Baiklah,5 menit lagi kakak bangunkan ya sayang?"
Hara mengangguk membuat sudut bibir hana terangkat tinggi-tinggi.sangat lucu begitu pikirnya.jika saja di apartemennya ada hara mungkin dia tidak akan kesepian seperti saat ini sampai akhirnya memutuskan mencari pekerjaan.

"HARA!"
teriak seorang namja, membuat hana menengok kebelakang.

"Ahh maaf,apa dia tertidur?"
Tanya namja itu membuat hana menggangguk membalasnya.

"Bisa berikan kepadaku?"
Hana mengangguk lagi sambil berusaha melepas perlahan dekapan hana yang bukannya melonggar tetapi semakin mengerat

"Eunghhh"
Eram hara lirih,

"sepertinya biarkan dia di gendonganlu dulu,hara baru saja berhenti menangis dan tertidur"
Namja itu mengangguk mengerti,membuat suasana kembali lengang.

"Maaf,apa sebelumnya kita pernah bertemu?"
Hana menengok,terdiam mencoba mengingat-ingat.kepalanya menggeleng pelan.

"Kurasa tidak"

"Tapi wajahmu seperti tidak asing"
Namja itu mencoba mengingat ingat sembari memijit pelan pelipisnya.otaknya benar-benar lamban masalah mengingat seperti ini.dibandingkan dengan taehyung yang bahkan sampai sekarang masih mengingat kejadian apapun yang pernah dilewatinya semasa kecil.jimin akui taehyung memang yang terbaik masalah mengingat.tunggu!siapa tadi?tae-

"AHH...IYA"
Teriaknya kencang sembari menjentikkan jarinya ke udara merasa senang otaknya dapat mengingat.Namja itu segera menutup mulutnya setelah menyadari hana sedikit terkejut mendengar teriakannya.

"Kau istrinya taehyung kan?"
Hana tertegun.bagaiman namja ini bisa tahu?

"Perkenalkan,namaku park jimin.temannya taehyung"
Ucap jimin sembari mengulurkan tangannya, dengan senang hati hana menerima uluran tangan jimin sembari memperkenalkan dirinya.

"Namaku park-ah masudku kim hana"
Ucap hana gugup.jimin mengangguk melepas jabatan tangannya

"Apa kau kuliah disini juga?"
Hana menggeleng membuat rasa penasaran jimin semakin muncul di permukaan

"Lalu?kau kuliah dimana?kulihat dari wajah mu kau masih seumuran denganku"
Tanya jimin beruntun membuat seulas senyum terpatri di wajah cantik hana.sekejap jimin tak bergeming terpaku pada pesona milik hana.matanya memperhatikan lamat-lamat senyum di wajah hana yang tak kunjung pudar

Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang