17 • Pergi

1K 164 38
                                    

Follow @Secrettaa
Jangan lupa vote+komen🐣

Follow @Secrettaa Jangan lupa vote+komen🐣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Terkadang, orang yang kita kenal punya rahasia sendiri yang nggak mau diganggu, sekalipun sama orang terdekatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Terkadang, orang yang kita kenal punya rahasia sendiri yang nggak mau diganggu, sekalipun sama orang terdekatnya. Mungkin ibu kamu orang seperti itu, Angkasa. Menutupi semuanya supaya kamu nggak terluka."

"Lain kali kita jangan ribut di luar lagi. Nanti dimarahin Bibi Neta," bisik Dika yang langsung diangguki oleh Langit dan Angkasa.

"Bibi Neta napa galak banget ya, Bang. Padahal Bibi cantik."

"Udah-udah, sekarang kita harus siap-siap buat sekolah. Langit ikut Abang atau enggak?" tanya Angkasa mengalihkan pembicaraan mereka seraya mengganti pakaiannya. Sedangkan Dika sudah siap dan hanya tinggal menunggu kedua kakak beradik itu saja sembari membaca ulang pelajarannya.

"Langit tinggal aja, badannya masih panas gitu, nanti malah nggak sembuh sakitnya." Bukan Langit yang menjawab melainkan Dika.

"Kamu sakit?" Angkasa langsung mengecek suhu tubuh sang adik yang ternyata memang panas dan baru menyadari wajah pucatnya.

"Langit sakit gala-gala ndak ada ketemu Abang," adunya seraya memeluk Angkasa erat.

"Jangan drama, masih pagi juga. Lagian kalian hobi banget sakitnya barengan."

"Abang Dika ili, ya?" ledek Langit berhasil membuat Angkasa tertawa.

Dalam kondisinya yang sedang sakit saja Langit masih terlihat menggemaskan.

"Kalo Langit ndak ikut Abang. Abang janji pulangnya cepat ya, Langit titip salam buat Abu sama Ibu baik."

"Iya, Abang janji. Sekarang Langit istirahat ya, Abang pergi dulu." Angkasa membaringkan tubuh adiknya di ranjang, tak lupa juga menyelimuti tubuh kecil itu.

Sebelum dia dan Dika benar-benar pergi, Langit melambaikan tangan pada keduanya lengkap dengan senyum ceria yang menghiasi wajah pucatnya.

"Hati-hati Abang!"

Langit Angkasa [SELESAI]Where stories live. Discover now