21 • Sama tapi beda

963 151 86
                                    

Follow @Secrettaa
Jangan lupa vote+komen🐣

Kalian baca part ini, jam berapa?

•"Tidak ada yang pernah tau, bahwa mimpi yang kadang kita dapatkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Tidak ada yang pernah tau, bahwa mimpi yang kadang kita dapatkan. Bisa terjadi bahkan sama untuk orang lain sebab semua pasti ada alasan."

"J-jangan ... aku mohon ...."

Laki-laki yang berada di depannya justru semakin mendekatkan tubuhnya pada sang wanita. Pengaruh alkohol yang ia minum beberapa saat lalu berhasil membuatnya hilang kendali.

Bahkan, permohonan perempuan yang ditariknya paksa tidak didengarkan. Rasa panas serta pusing yang bersamaan membuatnya tidak bisa menahan rasa asing itu.

"Kenapa takut, Neta? Santai aja," bisiknya tepat di samping telinga perempuan yang ia panggil Neta itu.

"A-aku buk---"

"Sstt ... tenang, aku nggak bakal kasar."

"E-enggak ... aku nggak mau! Jangan dekat-dekat?!"

Sang laki-laki yang mendapat respon seperti itu tersenyum sinis. Wajahnya yang tampan serta penuh aura dingin membuat keadaan disekitar semakin mencekam.

"Kamu cantik, malam ini. Ah, setiap saat kamu cantik, Neta."

Tangisan serta teriakan terus mendominasi ruangan minim pencahayaan itu. Sampai sesuatu yang tidak seharusnya terjadi, pada akhirnya tidak bisa dielakkan lagi.

"Ber-henti ... s-sakit ...."

"Hei bangun, Sayang."

Raini terbangun dari mimpi buruknya, matanya tampak berkaca-kaca dan tidak lama buliran bening itu mengalir begitu saja. Tangannya meremas selimut yang menutupi tubuhnya, menyalurkan perasaan cemas dan takut. Mimpi itu seolah terasa nyata.

"Minum dulu," ujar Restu berniat menyentuh tangan sang istri untuk menyadarkannya, tetapi Raini justru menepis tangannya dan tanpa sadar gelas yang awalnya masih utuh sudah hancur tak berbentuk.

"P-pergi!" teriak Raini seraya melempar bantal dan barang-barang yang berada disekitarnya. Perempuan itu kalut, sebab mimpi yang baru saja ia alami. Tubuhnya semakin bergetar ketika Restu memilih memeluk tubuhnya.

"Hei tenang. Ini aku, suami kamu, Sayang."

Tidak ada balasan dari Raini karena perempuan itu masih menangis.

Bayang-bayang kenangan yang seharusnya tidak pernah ia harapkan kembali membuat Raini seperti orang kehilangan akal. Menolak pelukan dari Restu dan terus mendorong tubuh itu agar menjauh.

Langit Angkasa [SELESAI]Where stories live. Discover now