Follow @Secrettaa
Jangan lupa vote+komen🐣"Hanya seorang pengecut yang melampiaskan kemarahannya pada seseorang yang tidak tahu pokok akar masalahnya dimana."
•
"Bu ... Ibu udah sadar? Apa aja yang sakit? Apa perlu kita bawa Ibu ke rumah sakit, Yah?" Revan menatap ayahnya meminta pendapat.
Setelah Raini yang tidak sadarkan diri tadi, Revan dan juga Restu segera bergegas menuju sekolah Jingga karena salah satu guru di sana menghubunginya.
"Enggak perlu. Kalian kenapa bisa di sini? Kamu nggak sekolah Revan?
"Gimana Abang mau sekolah, Bu. Kalo tiba-tiba dapat kabar Ibu pingsan. Abang panik dan langsung keluar sekolah, tapi Ibu tenang aja. Teman Abang pasti udah ngasih tau ke guru kok."
Raini mengangguk pelan, mendengar penjelasan si sulung yang pastinya jujur.
"Ibu jangan sakit, Jingga takut ...."
Rengekan itu berasal dari Jingga yang langsung berhambur ke pelukan sang ibu.
"Iya." Raini membalas pelukan hangat putrinya, mengusap rambut itu penuh sayang. Namun, ada satu hal yang membuat Raini mengernyitkan dahinya bingung. Keterdiaman sang suami yang entah apa penyebabnya.
"Mas, kamu kenapa?"
Refleks Restu menggeleng. "Enggak. Kamu gimana, udah enakan?"
"Udah kok. Kalian nggak perlu khawatir, tadi cuma pusing biasa. Jingga nggak masuk kelas?"
Gelengan dari Jingga menjadi jawaban atas pertanyaan Raini.
"Jingga nggak mau ninggalin Ibu di sini sendiri."
Mendengar itu, Raini tidak dapat menahan senyum bahagianya. Beruntungnya dia memiliki mereka semua. Suami dan anak yang begitu menyayangi dirinya.
"Eh?" Revan dan Restu kaget, saat Raini dengan mudahnya menarik mereka berdua untuk bergabung dalam pelukan. Namun, tak urung kedua lelaki itu membalas pelukan Raini.
YOU ARE READING
Langit Angkasa [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA YA] Bagi Langit, anak laki-laki berlesung pipi itu, Angkasa adalah segalanya dan begitu pula sebaliknya. Di saat anak lain sibuk mengadu pada kedua orang tuanya-keluarga. Langit dan Angkasa hanya memiliki satu sama lain untuk s...