16 - Perhatian Gala

251K 17.6K 453
                                    

Jangan lupa follow and vote ya...
Ada yang mau  double up gk? Besok hari terakhir weekend, kalau mau komen yang banyak ya nanti aku langsung up antara besok atau hari ini.
Semangat....

Jangan lupa follow ig ku ya @rahmaakmr22

Happy weekend




Intermittent Explosive Disorder (IED) merupakan sebuah gangguan saat seseorang mengalami kegagalan dalam mengontrol rasa marahnya dan memiliki dorongan-dorongan untuk bertindak secara kasar. Saat ada masalah, bahkan masalah kecil sekalipun, amarahnya dapat 'meledak-ledak'.

Hal itu pertama kali dirasakan oleh Gala ketika hubungannya hancur. Ketika hubungannya dengan mantan istri nya hancur karena perselingkuhan. Emosi Gala menjadi tidak terkontrol, dia mudah marah, entah itu masalah kecil atau besar, Gala tetap merasakan emosi yang memuncak.

Seperti saat ini, Gala sedang berada di ruangan dr. Danar — dokter psikologi yang menangani penyakitnya saat ini. Tatapan Gala kosong, dia menatap ke depan, bayangan wajah Rania terputar di benaknya.

“Anda tidak memakan obatnya?” tanya Danar

Gala mengangkat wajahnya, dia menggelengkan kepalanya. Semenjak pernikahannya dengan Rania, Gala sudah tidak memakan obat penenangnya lagi sehingga emosi nya sering meledak.

“Tapi ada yang beda untuk kali ini,” ungkap Gala

Danar mengerutkan keningnya, “Apa itu?”

“Saya selalu merasa menyesal telah melampiaskan emosi kepada dia. Tapi ketika saya melampiaskan emosi kepada dia, saya selalu tenang sesudahnya.”

“Anda melakukan kekerasan fisik?”

Gala terdiam

“Tuan Gala, jika anda begini yang ada pasangan anda ketakutan dengan sifat anda. Saya memberikan obat penenang, supaya anda bisa lebih mengontrol emosi anda. Untuk terapi, akan dilakukan minggu depan. Datanglah,”

Wajah Gala terlihat gelisah, Danar bisa melihat itu dengan jelas. Wajah dingin yang selalu datar itu, kini dengan mudaj Danar tebak.

“Ada yang membuat anda gelisah?”

“Saya merasa bersalah.”

Danar menepuk bahu Gala, “Gapapa, lain kali belajar pelan pelan untuk mengontrol emosi anda. Saya yakin, anda bisa sembuh. Asal anda semangat menjalani pengobatan ini.”

Gala mengangguk

****

“Gala...”

Gala mengangkat wajahnya, dia menatap Mesa yang duduk di sebelahnya. “Kemarin Misha cerita ke mama, kamu seret Rania dengan kasar. Apakah ada masalah?”

Gala menggelengkan kepala nya

“Gala, mama mohon. Jaga Rania, dia bukan gadis yang kuat. Dia gadis cengeng yang dipaksa untuk kuat, Gala.”

Gala tetap diam, tidak ada respon apapun dari Gala.

“Gala, jika kamu menyalahkan Rania atas kecelakaan ini, kamu salah, nak. Nyatanya,  mama yang ceroboh menjaga cucu mama, Gala. Maafkan mama.”

“Mama dengar dari papa, kamu gagal mendapatkan proyek besar kamu karena kamu dianggap tidak konsisten antara pekerjaan dan keluarga. Maafkan mama, Gala. Andai mama tahu, mama gak akan telefon kamu. Jangan salahkan Rania, nak.”

Gala melihat Mesa yang sudah berkaca - kaca, Gala menarik Mesa kedalam pelukannya. Dia mengelus punggung Mesa dengan lembut. “Bukan salah mama, gapapa.” ucap Gala dengan tegas

My Favorite DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang