54 - Hamil.

163K 11.2K 1K
                                    

"Serius mau ke kantor? Udah sehat?" Tanya Rania untuk sekian kali nya

Gala berdiri di depan istri nya, dia memegang kedua bahu istri nya. "Sayang, jangan khawatir ya? Klien kali ini penting banget Ran, kalau proyek nya gak dapet ya rugi," jelas Gala

Sejelas apapun Gala menjelaskannya, Rania tetap tidak paham dengan dunia perbisnisan ini. Rania menghembuskan nafasnya, dia terlihat khawatir dengan kondisi Gala. Meskipun, Gala sudah terlihat baik - baik saja. Tapi pria itu tetap mengeluh sakit.

"Kegiatan kamu hari ini mau apa?" Tanya Gala

"Mau ke tante Iren, terus ke Mama." Jawab Rania

Gala mengangguk, dia mengecup kening Rania sebelum pamit. "Kalau ada apa - apa kamu telepon ya," ucap Gala sebelum melangkahka kaki nya untuk keluar dari rumah

"MAS!" teriak Rania

Gala langsung menghentikan langkah kaki nya dan membalikkan badannya, dia terkejut melihat Rania yang duduk di lantai dengan memegang perutnya seperti kesakitan. Gala langsung berlari ke arah Rania, dia menghampiri Rania yang meringis kesakitan.

"Rania, kamu kenapa?"

Rania menggelengkan kepala nya, "Gak tau, perut aku sakit banget mas," ringis Rania terus memegang perutnya.

Tanpa berkata apapun, Gala langsung menggendong Rania membawa nya ke mobil untuk di bawa ke rumah sakit. Selama di perjalanan rumah sakit, Rania terus mengeluh kesakitan membuat Gala semakin khawatir.

"PAK CEPET!" Perintah Gala

Supir pun mengangguk. Dia menginjak gas untuk mempercepat laju mobilnya.

Setelah sampai di rumah sakit, Rania ditidurkan di brangkar dan di dorong untuk menuju UGD. Gala menunggu Rania di luar ruang UGD karena Rania sedang di tangani oleh dokter.

Gala tidak tenang sebelum mendengar kondisi Rania. 15 menit sudah berlalu, dokter masih belum keluar dari ruang UGD. Tapi, tak lama kemudian seorang dokter wanita keluar dari ruang UGD.

"Gimana keadaan istri saya?" tanya Gala

"Kondisi istri bapak, baik. Tapi, saya menyarankan untuk periksa ke dokter kandungan. Bu Rania sudah saya berikan obat pereda nyeri, jadi biarkan dia istirahat terlebih dahulu, anda boleh menjenguknya." Terang dokter itu, tak lama kemudian dokter itu pamit.

Gala mematung ditempat, Rania hamil? Apakah itu maksud dari dokter tadi? Gala harus memastikannya, dia akan membawa Rania ke dokter kandungan untuk mengeceknya.
Gala masuk ke dalam untuk melihat kondisi Rania. Rania terlihat lemas, dia sedang istirahat.

Gala mengelus kening Rania, tapi Rania membuka mata nya dan menatap Gala. "Mas?" Panggil Rania dengan suara lemas

"Kenapa bangun,hm? Dokter bilang kamu harus istirahat dulu," ujar Gala

"Aku kenapa?"

"Dokter bilang kamu kecapean, tapi dokter juga nyaranin buat kamu periksa ke dokter kandungan."

Rania mengerutkan keningnya, "Aku hamil?"

"Ran, dokter kandungan kan bukan cuma buat periksa kandungan aja. Kamu tadi perutnya sakit kan? Makannya dokter nyaranin ke dokter kandungan biar di USG," jelas Gala

Rania mengangguk, "Mau peluk," pinta Rania dengan merentangkan tangannya

Gala tersenyum tipis, dia langsung memeluk Rania. Dia mengelus puncak kepala Rania, "Istirahat dulu, Rembulan."

****

"Bagaimana hasilnya, Dok?" Tanya Gala

Dokter itu tersenyum ke arah Gala, "Selamat Pak, anda akan menjadi seorang ayah." Jawab dokter itu membuat Rania dan Gala terkejut

My Favorite DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang