29 - SEKAMAR NIH?

253K 17.1K 510
                                    

"Papa!"

Faldy terkejut dengan kehadiran putra nya yang tiba tiba saja datang, ditambah kelakuannya yang no have akhlak itu tidak mengetuk pintu terlebih dahulu. Fadly hanya bisa mengelus dada supaya tidak terbawa emosi dengan putranya.

"Gala, kamu ini. Ketuk pintu dulu, beri salam. Mana salam nya?"

"Salam." balas Gala

Fadly membuang nafasnya, emang susah ngobrol dengan putra seperti Gala. "Tumben kamu kesini, biasanya selalu sibuk. Ada apa? Istri kamu sama siapa dirumah sakit?" tanya Fadly

"Ada yang mau aku omongin sama papa, Rania sama Misha dan Damian. Mama pulang kerumah untuk masak, nanti kesana lagi." jawab Gala

Fadly mengangguk, "Ada apa?"

"Cabut saham papa di perusahaan Gergio. Semuanya. Aku gak mau tahu." tegas Gala, omongannya seperti tidak mau di bantah.

Fadly membulatkan mata nya terkejut, untuk pertama kali nya Gala meminta seperti ini. Dalam urusan bisnis, Gala tidak pernah meminta atau memaksa seperti ini karena putra nya ini sangat profesional dalam pekerjaannya. Fadly yakin, pasti ada alasan kuat yang membuatnya seperti ini.

"Ada apa? Bukannya kamu juga menanam saham di perusahaan Gergio?" heran Fadly

"Aku udah cabut saham aku." dari mata Gala, Fadly bisa melihat kilatan emosi.

Fadly membuang nafasnya, "Galandra, papa tahu kamu memiliki alasan yang kuat. Tapi, bukan kah itu masalah pribadi? Papa tahu kamu orang yang sangat profesional. Tapi kenapa kamu jadi seperti ini?"

Gala terdiam. Sulit rasanya menjelaskan alasannya kepada papa nya, karena Fadly pasti akan menebak yang tidak - tidak.

"Papa-"

"Oke, papa akan menarik saham papa. Tapi beritahu alasannya ke papa, kenapa? Papa gak akan rugi menarik saham dari perusahaan Gergio, tapi papa akan rugi jika tidak mendengar penjelasan si es balok ini, jadi kenapa?"

Gala memutarkan bola mata nya, "Nanti juga papa tahu,"

Fadly membulatkan mata nya. Astagaaaaa!

Brak!

"Come on, Son! Papa penasaran."

"Aku gak mau tahu, hari ini juga tarik saham papa. Aku mau ke rumah sakit, istri aku kasian."

"GALANDRA!"

Gala hanya terkekeh mendengar teriakan Fadly.

****

Plak!

"Apa yang lo lakuin ke Rania?" tanya Jeno dengan mata tajam karena sangat marah kepada gadis di depannya.

Gadis itu memegang pipi nya yang terasa panas, dia terkejut dengan kehadiran Jeno yang tiba - tiba saja datang untuk menamparnya di depan teman - temannya. "Jeno! Apa apaan sih kamu. Tiba - tiba datang terus nampar aku, gila ya kamu? Kalian semua, keluar!" usir Marcel

"Lo yang apa - apaan anjing! Berani berani nya lo celakain cewek gue." geram Jeno

"Cewek kamu? Sadar Jen, Rania itu udah punya suami. Suami. Kamu sekarang gak ada apa - apa nya, Jen." ejek Marcel

"Diem lo anjing. Kita udah perjanjian kalau lo gak akan melukai Rania secara fisik, lo boleh hina dia, tapi fisik? Keterlaluan lo anjing." marah Jeno

Marcel terkekeh pelan melihat Jeno yang marah. "Jeno, mau sekeras apapun kamu, Rania gak akan kembali ke kamu. Begitupun kamu, kamu juga gak bisa bebas dari aku. Ingat perjo-"

My Favorite DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang