48 - NIGHT DRIVE

178K 15K 1.4K
                                    

“Rania, dasi saya dimana?”

“Di lemari,”

“Gak ada.”

“Masa sih? Kemarin aku sendiri yang simpen dilemari, coba cek yang bener deh,” perintah Rania sambil merapikan seragam sekolah Damian.

Gala menutup lemari, dia menatap Rania yang sibuk dengan Damian. “Jadi, menurut kamu mata saya gak bener?” sinis Gala

Rania sudah selesai dengan seragam Damian, “Udah, setelah ini ke kamar terus ambil tas nya ya? Mama udah siapin buku - buku nya, lalu ke meja makan kita sarapan. Ngerti?” tanya Rania

Damian mengangguk, “Terimakasih, Ma.” ucap Damian, lalu keluar dari kamar orang tua nya.

Rania berdiri dari duduknya. Dia menghampiri Gala yang berdiri di dekat lemari dengan wajah yang di tekuk kesal. Tangan Rania terulur untuk merapikan kemeja hitam milik Gala, dia juga membenarkan kerah baju Gala yang berantakan. “Nah, udah rapi.” ucap Rania

Rania membuka lemari. “Kamu nyari nya jangan di lemari pakaian, ya pasti gak ada dong.  Mau pakai warna apa?”

“Hitam,”

“Kok hitam? Abu aja ya?”

Gala mengangguk saja.

Rania mengambil dasi berwarna abu - abu. “Nunduk dulu, Mas, kamu ketinggian,” perintah Rania. Gala terkekeh, dia mengelus pelan rambut Rania lalu menundukkan kepala nya.

Gala menatap Rania dengan lekat. Rania benar benar cantik. Rania menggunakan dress rumahan, dengan riasan wajah yang natural. Dia mengikat rambutnya menjadi satu. Rania benar benar istri yang baik.

“Selesai. Sekarang rambut nya rapihin dulu, biar ganteng.” suruh Rania

“Rapihin,” pinta Gala

Rania mengambil sisir, lalu merapikan rambut Gala. Rania tersenyum, “Udah. Ayok, sarapan. Pasti Damian nungguin,” ajak Rania

Gala menahan tangan Rania untuk tetap di tempatnya. Dia memegang kedua pipi Rania, mengelusnya pelan.

Cup! 

Dia mencium kening Rania, “Terimakasih sudah membantu saya dan Damian pagi ini. Kamu cantik.” ucap Gala

Rania tersenyum, dia memegang kening yang dicium oleh Gala. Tapi dengan cepat dia mengambil kesadarannya lagi. Pipi Rania memerah karena manahan salting. “Apaan sih Mas, ayo!”

****

“Rania?”

Rania mengangkat kepala nya, dia tersenyum kepada wanita di depannya. Rania mengangguk pelan, “Iya Mba, silahkan duduk.” ucap Rania

Rere, mantan istri Gala. Wanita itu duduk di hadapan Rania. “Udah lama ya? Maaf saya telat datangnya. Kamu tahu kan Jakarta macet banget?” gurau Rere

Rania terkekeh pelan, “Iya Mba, gak heran sih.”

“Gimana liburan di London nya?” tanya Rere untuk memecahkan keheningan diantara mereka

“Seru Mba,” jawab Rania seadanya

Rere terkekeh pelan. “Rania, kemarin saya dengar Damian dapat masalah. Boleh saya tahu masalahnya?”

Rania menjelaskan semua nya tanpa ada yang disembunyikan. Raut wajah Rere yang langsung berubah membuat Rania yakin bahwa wanita di depannya ini sangat menyayangi Damian.

“Mba Rere kalau mau lihat Damian bisa kerumah,” tutur Rania

Rere hanya tersenyum. “Mana berani sih, Ran. Nama saya sudah jelek di keluarga suami kamu, tapi gapapa itu kesalahan saya. Tapi, terimakasih sudah menjadi ibu pengganti yang baik untuk Damian. Saya titip Damian ya Ran?”

My Favorite DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang