20 - Bad news and good news

232K 17.7K 285
                                    

Gala terdiam sambil menatap wajah damai Rania yang sedang tertidur di sofa, Gala melarang nya untuk pulang. Dia meminta Rania untuk tetap di kantornya dan menunggunya selesai dengan pekerjaannya.
Kilatan ingatan di masa lalu kembali hadir di pikiran Gala. Ingatan yang sangat Gala benci namun sulit untuk dilupakan.

Reyana Maulidia, atau sering sekali dipanggil Rere. Dia adalah istri pertama Gala, hubungan mereka terjalin karena perjodohan. Sama seperti Rania. Namun bedanya, mereka melakukan pendekatan terlebih dahulu sehingga Gala mencintai wanita itu. Sangat.

Rere, wanita yang baik, ceria dan selalu melakukan hal yang dia suka. Rere tidak suka di bantah, Rere tidak suka penolakan dan Rere sulit sekali untuk nurut. Bersama dengan Rere, wanita itu lebih dominan dari pada Gala. Wanita itu sangat berani kepadanya.

Gala menikah dengan Rere di usia 21 tahun, ketika dia baru saja lulus sekolah. Usia Rere berbeda 3 tahun dengan Gala, saat menikah Rere berusia 24 tahun. Wanita itu sudah dewasa, tapi tidak dengan pemikirannya.

Hubungan mereka bisa terbilang baik baik saja selama 3 tahun. Tapi setelahnya, mereka sering sekali bertengkar apalagi ketika Damian sudah lahir. Mereka selalu meributkan hal - hal kecil apapun, Gala sering sekali mengalah, karena dia mencintai wanita itu.

Awalnya Rere meminta Gala untuk pisah ranjang, Gala menurutinya. Tapi dibalik  itu, Gala malah memergoki Rere yang sedang tidur dengan kekasihnya. Tanpa berpikir panjang, Gala menceraikan Rere dan memperjuangkan hak asuh Damian.

Gala tidak tahu kabar wanita itu seperti apa sekarang. Gala ingin sekali melupakan wanita itu, berharap kehadirannya, hanya sekedar mimpi.

Gala berdiri dari kursi kerja nya, dia berjalan menghampiri Rania yang masih tertidur lelap. Gala memandangi wajah damai Rania, gadis di depannya terlihat lugu dan polos. Gadis yang selalu lembut ketika Gala emosi, gadis yang tidak pernah ikut emosi ketika Gala marah. Gadis baik, tapi sangat disayangkan hidupnya rumit karena masuk ke dunianya.

Gala menyelipkan anak rambut yang menghalangi pemandangannya. Tangan Gala terulur untuh mengelus wajah Rania, wajah yang selalu ceria dan memberikan ketenangan dengan senyuman manisnya. Tangan Gala turun ke bawah, berhenti di bibir yang beberapa jam lalu dia rasakan. Bibir lembutnya selalu membuat Gala selalu ingin lebih. Entah, Tuhan sedang apa saat menciptakan Rania karena gadis ini terlalu sempurna untuknya.

Gala mendekat, dia mencium bibir mungil ini. Dia memejamkan matanya ketika merasakan napas hangat Rania menerpa wajahnya. Bibir Gala mulai bergerak, bibir ini begitu candu. Gala memberhentikan gerakan bibirnya, dia takut menganggu tidur Rania. Gala memberikan beberapa kecupan di bibir Rania selalu mengangkat tubuh Rania.

Gala membuka pintu ruangannya. Pekerjaannya telah selesai, waktu nya untuk pulang. Banyak sekali pasang mata karyawan yang menatapnya.

****

Rania menatap ke sekelilingnya yang sepi. Dia heran, ketika dia bangun dari tidurnya, dia sudah berada di dalam kamarnya. Dipagi hari nya, keadaan rumah sangat sepi. Rania mencari Gala tapi dia tidak menemukannya, apakah pria itu sudah berangkat kerja di pagi buta seperti ini?

Drtt! Drtt!

Rania membuka ponselnya, dia sedikit terkejut dengan Nanda yang menelfonnya di pagi hari. Jarang sekali.

“Hal-”

“Rania! Ran, sumpah gue kaget banget Ran. Ran, sumpah ih.”

“Kenapa?”

“Lo belum liat berita, Ran.”

“Berita? Berita apa?”

“Ran, lo ngefollow akun lambe turah kampus kita gak sih?”

My Favorite DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang