41 - fact

219K 16K 635
                                    

“Dave, terimakasih.”

David tersenyum, lalu mengangguk. “Iya, Mrs. Caesar. Sekarang apakah anda sudah puas? Apa yang anda simpulkan dari rencana ini?” tanya David

Rania tersenyum sejenak. Ingatannya berputar terhadap kejadian beberapa jam lalu, dimana Gala sangat terlihat jealous nya yang membuat Rania tersenyum senang. “Mas Gala sedang bimbang dengan perasaannya, Dave. Masa lalu yang buruk membuat dia sulit untuk melupakannya, Dave. Jalan satu - satu nya, Mas Gala harus keluar dari masa lalu nya. Hidupnya akan kembali berjalan ketika dia berdamai dengan masa lalu.” tutur Rania sambil menatap kedepan.

David mengangguk setuju. “Benar. Tapi dari pandangan saya, dia mencintai anda Mrs. Caesar.”

Rania menatap David, perasaannya ingin meyakinkan itu, tapi prilaku Gala yang selalu membuatnya ragu. “Tapi Dave—”

“Mrs. Caesar saya cukup mengenal Mr. Caesar karena dia adalah anak dari teman Ayah saya. Ayah saya sering cerita tentang dia, dan saya bisa simpulkan bahwa Mr. Caesar memang baik, hanya sifatnya saja yang terlalu dingin. Mrs. Caesar tugas anda untuk mencairkan sifat Mr. Caesar,” potong David

“Menurut kamu, saya bisa membuat Mas Gala cinta sama saya?” tanya Rania

David menoleh, gadis yang duduk di kursi sebelahnya terlihat sangat bimbang. Tatapannya terlihat sekali bahwa dia sedang bingung. “Mrs. Caesar apakah anda mencintai Mr. Caesar?”

Rania menggelengkan kepala nya. “Saya gak tau, Dave. Rasa nya sulit untuk marah ke Mas Gala, dia selalu terlihat baik di mata saya meskipun kelakuannya yang bejad.” ungkap Rania

David menggeserkan tubuhnya supaya lebih dekat. Dia menepuk bahu Rania. “Yakinkan perasaan anda, setelah itu baru yakinkan perasaan Mr. Caesar.” saran David

Rania mengangguk. “Dave, terimakasih karena selalu membantu saya. Maaf saya merepotkan kamu.”

No, problem Mrs. Caesar. Kapanpun anda membutuhkan saya, saya akan membantunya.”

Rania tersenyum.

“David, duduk di ujung!” celetuk Gala yang baru saja datang dari membeli minum untuk Rania.

David langsung menggeserkan duduknya sambil berdecak lidah, kesal. Mr. Posesif.
Gala duduk disebelah Rania, dia membuka tutup botolnya lalu menyodorkannya ke Rania. “Pelan - pelan minumnya,” peringat Gala

Rania mengangguk, “Makasih, Mas.” Gala mengangguk. Tangannya terulur untuk merapikan anak rambut yang menghalangi mata Rania, dia mengusap keringat di kening Rania dengan telapak tangannya. “Kamu gerah?” tanya Gala

Rania menggelengkan kepalanya, “Gak Mas, disini sejuk. Cuma capek aja, tadi kan keliling taman ini. Dave, berapa sih luasnya?” tanya Rania sedikit berteriak karena posisi duduk David yang jauh

“19 hektare,”

“Nah, jadi lumayan capek.” ucap Rania

Gala mengelus rambut Rania. “Kamu malas untuk olahraga. Jadi, gerak dikit, capek.” ejek Gala

Rania menatap sinis Gala. Olahraga? Rania sangat anti. Daripada olahraga, mending tidur. “Diem deh, Mas. Aku aja gak pernah liat kamu olahraga. ” sinis Rania

Gala terkekeh, “Kamu aja yang mainnya kurang jauh, saya sering olahraga.”

“Nyebelin!”

Gala tertawa.

David menatap pasangan disebelahnya. Orang - orang yang melihat mereka pasti akan menyangka bahwa mereka saling jatuh cinta, tatapan mereka selalu memberikan tatapan yang berbeda. Mengingat rencana nya dengan Rania yang ingin membuat Gala cemburu ternyata berhasil. Gala sangan possesive dan protektif. Baru hal kecil aja, sudah membuat pria itu kebakaran. Bukankah itu cinta? 

My Favorite DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang