19 - Unhappy

245K 18.1K 820
                                    

“Je-jeno?”

Rania baru saja keluar dari kelasnya. Dia dikejutkan dengan kehadiran Jeno yang berada di depan kelasnya, apalagi pria itu terlihat sangat ceria tidak seperti kemarin - kemarin. Apakah Jeno sudah memaafkannya? Jika benar, Jeno adalah orang terbaik di hidup Rania.

“Hai sayang,”

Baru saja ingin melangkahkan kaki nya untuk menghampiri Jeno, langkahnya mendadak berhenti ketika seorang gadis berjalan terlebih dahulu dari nya dan menghampiri Jeno. Gadis itu mencium pipi Jeno dan Jeno memeluknya. Marcellia, atau kerap di panggil Marcel. Teman sekelas Rania.

Bisa jelaskan hubungan mereka kepada Rania?

Nanda menepuk bahu Rania yang sedikit bergetar seperti menahan tangis. Rania menatap Nanda, gadis itu menganggukan kepala untuk memberi dukungan kepada Rania.

Nanda memegang lengan Rania, mereka keluar dari kelas. Baru saja beberapa langkah berjalan, seseorang memanggilnya.

“Iya?”

“Lo gapapa kan Ran, kalau gue sama Jeno? Ya, siapa sih yang gak tahu kedekatan lo sama Jeno. Tapi Jeno sendiri yang bilang kalau dia gak sama lo lagi, jadi lo ikhlas kan?” tanya Marcel

Rania tersenyum, tidak senyuman itu penuh arti dan Jeno berhasil menebak senyuman itu. “Gapapa, Cel.”

“Ya jelas gapapa dong ya? Secara lo kan udah punya suami ya? Hahaha. Sumpah Ran, gue kalau jadi lo, gue gak akan berani menampakkan muka dihadapan Jeno. Kenapa? Karena ya lo pikir aja, lo deket sama Jeno sedangkan lo udah punya suami. Sebegitu murahannya lo, Ran?”

Marcel membenarkan rambut nya, “Tapi, ya gapapa lah ya. Kita hidup di kota, gak ada yang gratis, pasti lo butuh uang. Jadi... Euu lo ngerti kan maksud gue? Open BO.” Marcel melihat reaksi Rania, lalu dia tersenyum meremehkan Rania. “Gue gak salah lho ya, Jeno sendiri yang bilang gitu, ya kan sayang? Tapi gapapa Ran, rahasia lo aman di gue.”

“Anjing! Bangsat! Jalang! Sini lo sama gue! Berani berani nya lo ngomong gitu sama sahabat gue, kalau gak tau apa - apa jangan bacot anjing! Bau mulut lo.” semprot Nanda dengan wajah yang memerah menahan emosi

Nanda mengangkat jari telunjuknya, “Dan lo Jeno. Sumpah gue kecewa banget sama lo, anjing. Oke, gue paham kalau lo kecewa. Tapi dengan lo memberi tahu orang dan tidak sesuai dengan kenyataannya, menurut lo, lo hebat? Najis lo anjing. Bangsat. Pengecut lo jadi laki. Gue pastiin lo menyesal dengan ini semua. Gue pastiin lo berlutut di kaki Rania dan gue akan hasut Rania supaya gak maafin lo. Gue pastiin itu anjing.” marah Nanda

Plak!

Nanda menampar Jeno, “Itu perwakilan dari Rania, karena lo menyebar fitnah.”

Plak!

“Dan itu dari gue karena lo berhasil membuat sahabat gue hancur.”

“Ayok Ran,”

Rania menatap Jeno dengan tatapan kecewa. Untuk kali ini, Rania benar benar kecewa kepada Jeno. Aib yang sudah di ketahui oleh Marcel tidak akan selamat, Rania tahu siapa Marcel.

Jeno menatap dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia menyentuh pipi nya bekas tamparan Nanda, tamparan yang sangat menyakitkan.

“Sayang, kamu gapapa?” tanya Marcel mengelus pipi Jeno

Jeno menggelengkan kepalanya. “I'm fine,”

****

“Anjing si Jeno. Bangsat tuh cowok. Kecewa banget gue sama si Jeno Ran. Pasti dia tahu lah siapa Marcel, pemegang akun lambe turah kampus kita. Ah sial. Pasti lo dalam kondisi terancam Ran.” kesal Nanda

My Favorite DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang