26 - Camping

226K 16.9K 388
                                    

“Kalian?”

Rania mengerutkan keningnya ketika membuka pintu rumah, dia di kagetkan dengan keberadaan Rasi dan Gibran. Apalagi penampilan kedua nya terlihat berantakan. Rasi yang menggunakan piyama tidur, rambut berantakan dan dengan wajah yang di tekuk sebal. Sedangkan Gibran, pria itu hanya menggunakan kaos polos dan celana pendek. 

“Selamat malam bu Rania. Maaf kami mengganggu waktu anda, tapi suami anda mengganggu waktu kami jika anda ingin tahu.” ucap Rasi dengan sedikit ketus

“Ha? Maksudnya?” beo Rania bingung

“Pak Galandra minta kami untuk membeli peralatan untuk camping besok. Ini cemilan dan peralatan untuk campingnya. Mau saya bantu bawa ke dalam atau disini aja?” tanya Gibran

“Jadi mas Gala nyuruh kalian?”

Rasi mengangguk dengan cepat. Dia kesal kepada boss nya yang mengganggu waktunya. Dia juga mengancam akan memecatnya jika tidak dituruti. “Nih ya bu, pak Gala itu ganggu tidur saya. Jujurly ya bu, sebenarnya saya gak mau karena ini bukan jam kerja saya. Tapi, dia maksa saya bu.” adu Rasi

“Kalian mau mengadu ke istri saya?” celetuk Gala yang tiba tiba saja ada di belakang Rania membuat Gibran dan Rasi terkejut

Rasi menyengir, “Eh? Selamat malam pak Gala.”

Gala memutarkan bola mata nya malas, “Masukan ke dalam. Tolong masukkan ke dalam tas, harus rapi.” perintah Gala

“Hah? Gila kali ya, pak! Bapak gak liat ini jam berapa? Jam 11 pak. Saya ngantuk. Besok saya harus kerja.” protes Rasi, dia sudah benar benar tidak bisa sabar lagi. Sembarangan saja.

Gibran menyenggol Rasi, “Diem anjir,” bisik Gibran

“Besok gak usah kerja.”

Rasi mengerutkan keningnya, “Kenapa?”

“Kamu saya pecat.” putus Gala

Rasi membulatkan mata nya, dia tidak percaya. “Hah? Astagfirullah pak! Saya cuma bercanda, iya saya bercanda. Iya pak, ini saya sama si Gibran mau nyiapin semua nya.”

“Gak-” Rasi memotong ucapan Gala dengan cepat. “Bu bantu saya dong, masa saya di pecat. Pak Galandra nih gak bisa diajak bercanda.” mohon Rasi

“Mas Gala...”

Gala menoleh, menatap Rania. Tangannya menarik pinggang Rania untuk merapat dengannya, “Cepet masuk ke dalam.”

“Tapi saya gak di pecat kan?” tanya Rasi

“Tanya istri saya,”

“Bu, saya gak di pecatkan?”

Rania menggelengkan kepalanya. “Kamu masih kerja disana,”

Rasi bernafas lega setelah senam jantung.

****

“Jangan tidur ke jendela,” ucap Gala sambil menarik kepala Rania untuk tertidur di pundaknya.

Rania mendongak, dia menatap dengan jelas wajah tampan Gala.
Kini Rania dan Gala sudah berada di dalam bus khusus untuk orang tua, sedangkan Damian dia berada di bus khusus untuk murid dan para guru -  guru. Damian sedikit rewel karena ingin bersama Rania, tapi guru nya berhasil membujuk Damian.

“Mual?” tanya Gala ketika melihat wajah pucat Rania

Rania menggelengkan kepalanya, “Gak, kenapa?”

“Wajah kamu pucat,”

“Aku gak pake make up mas, buru - buru soalnya. Pake lipbalm aja gak sempet.” ungkap Rania

My Favorite DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang