21 - Resah

219K 18.1K 684
                                    

SEBELUM BACA SILAHKAN BAYAR DULU DENGAN VOTE AND COMMENT SEBANYAK BANYAKNYA!!


"Apa ini?"

Rania membuka surat yang di beri oleh Damian. Rania membaca nya dengan serius, setelah membaca dia kembali melipat kertas tersebut. "Kamu mau ikut berkemah?" tanya Rania

Damian mengangguk, "Tapi harus sama orang tua, mama Rania bisa ikut?"

Rania memikirkan jadwal - jadwal kedepannya, dia banyak tugas tapi tidak bisa menolak keinginan Damian. Toh, Damian juga belum pernah merasakan camping jadi tidak enak kalau menolak. "Udah izin sama daddy kamu?"

Damian menggelengkan kepalanya, "Aku gak ketemu sama daddy selain pagi tadi, itu pun cuma sebentar."

"Kamu mau ikut banget?" tanya Rania sekali lagi

Damian mengangguk, tapi kini terlihat ada keraguan. "Kalau mama Rania sibuk, gapapa gak usah aja."

Rania langsung berlutut untuk mengsejajarkan tinggi nya dan memegang bahu Damian. "Hey, boy! Kok gitu? Mama gak sibuk, mama bisa kok. Tapi gak tau dengan daddy, mama gak yakin, Mian."

Damian mengangguk setuju, daddy nya itu sangat tidak suka acara - acara seperti ini. Yang dia suka itu seperti acara olimpiade, dll. "Mama Rania mau bicara sama daddy ya?" mohon Damian dengan wajah yang melas

Rania lemah, Damian menggemaskan di matanya. Apalagi ketika anak itu menyatukan telapak tangannya untuk memohon, sisi lain dari diri Damian sudah Rania ketahui. Anak ini tidak sedingin yang ia kira. Damian anak biasa yang karakternya tertutup selama ini.

"Sayang, jangan kayak gitu ya,"

"Kenapa?"

"Mama gak bisa nolak permintaan kamu kalau gitu," ungkap Rania

Damian langsung tersenyum senang, "Jadi mau?"

Rania mengangguk dengan terpaksa, "Iya deh, mau. Tapi kalau daddy udah bilang enggak, yaudah enggak ya, gapapa kan?"

Damian mengangguk, "Gapapa kalau udah usaha."

Rania mengelus rambut Damian, "Iya, iya. Sekarang kamu siap - siap untuk berangkat bimbel, pak Darman ya yang nganterin? Nanti pulangnya baru mama jemput, gapapa?"

Damian mengangguk, "Gapapa, aku siap - siap dulu,"

"Butuh bantuan?"

"Gak usah ma, aku udah nyiapin semuanya."

"Anak baik," puji Rania

*****

Rania sedang berada di perpustakaan kota. Ya, sebelum menjemput Damian, Rania pergi dulu ke perpustakaan untuk membaca buku sekalian membaca buku masak untuk menambah wawasannya.
Perpustakaan kota termasuk tempat favorit Rania, dia sering sekali kesini untuk menenangkan diri. Tempat nya tidak berisik dan nyaman.

Rania duduk di salah satu kursi yang kosong. Dia menaruh buku yang dia bawa di meja, lalu mulai membaca nya dengan fokus.
Beberapa menit membaca, Rania kembali menutupnya dan berdiri dari duduknya untuk menyimpan kembali buku nya. Rania tidak lama membaca nya karena takut Damian menunggu nya.

Brugh!

Karena tidak memerhatikan jalannya, Rania menabrak seseorang. Rania mendongak dan betapa terkejutnya Rania ketika melihat Jeno di hadapannya. Buku Jeno pun ikut terjatuh.

"Maaf,"

Rania segera mengambil buku dan buku Jeno, lalu menyerahkannya. "Maaf, aku gak sengaja." ucap Rania kepada Jeno yang masih terdiam

My Favorite DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang