15. dream

2.3K 283 44
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Jennie POV

Pagi ini, kami perlu kembali kerumah sakit untuk pemeriksan lanjutan tentang proses iVF yang akan kami jalankan. Kami memutuskan untuk tidak pergi ke perusahaan karna setelah ini kami juga perlu kerumah jisoo unnie. Moonbyul kembali ke korea dan yeah, kami akan berkumpul di rumah jisoo unnie untuk menyambut orang itu.

Sekarang, kami sedang berhadapan dengan dokter Smith. Dokter yang sudah menangani keluarga kami dalam belasan tahun lamanya. Dia juga yang membantu kami dalam memproses iVF nanon sejak itu.

"Ya.. bisa kita lihat dari hasil pemeriksaan.. akan ada kemungkinan itu berhasil.. kita coba lihat saja nanti Lisa, Jennie apakah itu benar benar berhasil?" Dia berkata dan aku menjadi gugup sekarang. Aku menunduk untuk memainkan buku buku jariku. Aku benar benar gugup untuk mengetahui hasilnya nanti. Ya ampun!.

"Tapi dok.. apa itu akan aman jika misalnya hasilnya positif, apakah istriku bisa melahirkan dengan mudah? Maksudku.. tidak akan ada kendala apapun kan dok?" Lisa bertanya dan tangannya menggengam erat tanganku.

"Ya, mungkin? Aku sudah memriksanya dan aku sudah mengatakan sejak awal. Meskipun kemungkinan resikonya kecil, kita tetap harus berhati hati... Itu sebabnya Jennie perlu banyak beristirahat" katanya dan Lisa memgangguk.

Kami selesai berkonsultasi dan sekarang kami perlu menuju rumah jisoo unnie. Yang lain sudah disana sejak tadi dan kami harus segera kesana.

Aku, menatap keluar jendela dan sejujurnya aku memikirkan ini. Aku sangat menginginkan ini, bagaimana jika itu tidak berhasil? Ya ampun.. aku benar Benar akan sedih nantinya.

Aku, meraskan Lisa menyentuh tanganku dengan lembut. Aku menoleh emnataonya dan dia tengah tersenyum kearahku.

"Its ok.. aku yakin semuanya akan berjalan dengan lancar" katanya tersenyum dan aku menundukan pandanganku.

"Bagaimana jika tidak berhasil? Usiaku tidka mendukung aku hamil lagi" kataku dan dia tersenyum kemudian mencium tanganku dengan lembut.

"Tidak mungkin.. dokter bilang akan ada kemungkinan.. kita akan berdoa semoga hasilnya benar benar positif" katanya dan aku tersenyum kemudian bersandar di bahunya. Ya ampun! Aku beruntung memilik ya di sisiku. Dia yang terbaik untuk apapun.

"Hun.. apa yang nanon lakukan di campingnya ya? Aku jadi merindukannya" kataku cemebrut dan Lisa terkekeh.

"Ya ampun hun.. dia baru berangkat pagi tadi dan kamu sudah merindukannya? Ya ampun" katanya dan aku cenberut seperti anak anak.

"Ck! Dia kan bayiku.. jelas saja aku pasti sudah sangat merindukannya.. aku tidak bisa jauh darinya" kataku dan dia terkekeh.

"Kita akan menghubunginya nanti ok? Biarkan dia melakukan kegiatannya disana. Dia sudah dewasa dan aku yakin dia akan baik baik saja" katanya dan aku menempatkan dagu di bahunya.

"Bagaimana jika dia berbuat nakal?" Kataku.

"Honey.. disana ada Yeri.. aku yakin Yeri akan mengawasi anak itu dengan baik ok?. Sudah, jangan cemaskan apapun.. ingat kata dokter bahwa kamu perlu banyak beristirahat" katanya dan aku setuju akan hal itu. Ya, sepertinya aku tidak boleh terlalu panik?. Ya...Meskipun aku sangat merindukan bayiku sekarang.

the world of the familly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang