53. happy dada day

1.7K 214 24
                                    

1

2

3

Let's read my story

.


.
.

Lisa POV

"Honey? Panggil anakmu dan suruh dia turun untuk makan malam" itu Jennie yang berteriak dari dapur ketika aku sedang mengecek ponselku di ruang tamu.

Aku menoleh dan kemudian bangkit dari sofa untuk memanggil anakku di kamarnya.

"Iya" kataku dan aku pergi ke atas menuju kamar anakku.

Aku menaiki anak tangga dan ketika sampai aku segera membuka knop pintu kamar anak kami. Oh dia sedang memainkan ps nya disana.

"Nanon. Mommymu memanggilmu untuk makan malam. Ayo" kataku dan dia mwndiamiku disana. Apa? Apa dia benar serius akan terus mwndiamiku? Ya ampun! Kenapa sikapnya sama seperti ibunya ketika sesuatu tidak di turuti?.

"Yah! Apa kau tidak mendengar dada? Ayo turun dan makan malam" kataku dan dia tetap pada pendiriannya. Sial! Dia masih ngambek padaku karna aku tidak membelikannya seekor monyet.

Tentu saja. Kalian bayangkan dia meminta monyet untuk di pelihara. Itu ide yang buruk.

"Yah! Nanon Kim manoban! Apa kamu tuli dan tidak mendengar ada huh?!" Kataku tajam dan dia menatapku sinis disana.

"Aku tidak mau makan atau apapun itu sebelum aku mendapatkan hewan peliharaan ku!" Katanya mendengus disana dan aku mendecak pinggang sambil menghembuskan nafasku.

"Oh astaga... Apa kau benar serius seperti ini? Ck! Ayo bangun dan turun sebelum mommymu yang akan menyeretmu untuk turun" kataku dan dia tetap disana pada pendiriannya.

"Dada hitung sampai tiga jika kamu tidak beranjak maka dada akan menyeretmu" kataku mengancamnya dan dia tetap disana.

"Satu!"

"Dua!" Aku mulai menghitung ketika dia tetap tidak ingin beranjak.

"Ck! Dasar nakal!" Kataku sudah mulai kesal dan mematikan tv nya dan psnya kemudian mendekatinya.

Aku mengangkat tubuhnya dan kemudian menggendongnya untuk turun kebawah. Ya ampun! Aku sangat malas jika harus terus mengomel padanya. Dia benar seperti anak anak.

"Dasar nakal! Mommymu akan marah jika kamu tidak turun!" Kataku menggendongnya di depan seperti bayi panda. Dia Cemberut dan memanyunkan bibirnya menatap ku.

"Aku itu tidak mau makan! Sebelum kamu membelikanku hewan peliharaan!" Katanya ngambek dan aku memutar mataku.

Perlahan aku menuruni anak tangga untuk turun. Aku kesulitan karna nanon yang terlalu berat untuk digendong.

"Jangan membuat ulah nanon!" Kataku tajam dan dia kembali merengek menggoyangkan tubuhnya seperti anak anak.

"Tidak!!! Belikan aku hewan peliharaan dada!" Katanya dan aku memutar mataku disini.

Untungnya aku sampai dengan baik di bawah setelah menuruni anak tangga.

Aku segera pergi ke meja makan dan meletakan anak itu di kursi. Dia masih Cemberut dan memanyunkan bibirnya disana sambil menyilangkan tangannya. Aku meregangkan otot ototnya dan kemudian duduk di sampingnya.

Istriku menyajikan makanan di meja makan dan dia melihat anak kami ngambek disana.

"Ada apa?" Tanyanya ketika dia mulai menyajikan makanan untuk kami.

the world of the familly (END)Where stories live. Discover now