27. kencan pertama Nanon

1.9K 245 37
                                    

1

2

3

Let's read my story.

.
.
.

Jennie POV

Aku perlu mengesampingkan pikiran negatif ku tentang pria bajingan itu. Aku perlu memasak makan malam untuk keluargaku tercinta. Aku perlu melupakannya dan berfikir bahwa tidak ada apapun diantara kami.

Aku selesai memasak dan menyajikannya di atas meja makan. Oh ya ampun! Keduanya belum turun dan aku yakin mereka pasti masih bermain PS di kamar.

"Nanon! Lisa! Turun!" Aku berteriak dengan keras untuk memanggil keduanya. Ya ampun! Mereka begitu lambat untuk turun.

"Nanon manoban!! Lalisa manoban! Turun atau aku akan menarik rambut kalian!!" Aku kembali berteriak disini. Ya ampun! Mereka tidak akan mendengarkan jika aku belum berteriak.

Aku, kembali merapihkan meja makan dan tak lama aku mendengar keduanya turun dari atas. Mereka cekikikan bersama dan menuju meja makan bersama.

"Aku duluan aku duluan" anakku berkata dan mereka memperebutkan kursi disisiku. "Yes! Aku duluan dada wleee" dia berkata dan menjulurkan lidahnya.

"Kau curang nanon" Lisa berkata sambil cemebrut. Ya ampun! Kenapa mereka bersikap seperti anak anak?.

Aku, duduk di samping nanon dan menyajikan makanan untuk keduanya.

"Yaahhh... Aku tidak ingin makan ini mommy.. aku ingin makan yang lain.. aku ingin Jajangmyeon" anakku berkata dan ya ampun! Kenapa dia sekarang menjadi pemilih makanan?.

"Tidak ada Jajangmyeon.. makan apa yang ada nanon!" Kataku tajam dan anak itu cenberut kemudian menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil menyilangkan tangannya.

"Hun.. aku juga ingin Ramyun.. bisakah aku mendapatkannya?" Aku melotot seketika ketika Lisa mengatakan itu. Ya ampun! Apa tidak bisa mereka menghargaiku sedikit saja yang sudah memasak?.

"Yah! Apa apaan kalian! Tak bisakah kalian menghargaiku yang sudah susah payah memasak? Makan!" Kataku tajam dan keduanya cenberut disana sambil menyikangkan tangannya dan bersandar seperti anak anak.

"Aku tidak ingin makan selain Jajangmyeon" anakku berkata.

"Aku juga.. aku tidak akan makan selain Ramyun" ya ampun! Aku seperti memiliki dua anak disini.

Aku menghela nafasku dan memilih untuk tidak perduli pada Mereka. Terserah dengan apapun yang mereka lakukan.

"Aku ingin Jajangmyeon mommy! Aku ingin Jajangmyeon" anakku merengek seperti balita Disana. Dia memanyunkan bibirnya kearahku dan berharap aku akan memberikannya. Sejujurnya aku sudah lelah, aku lelah berteriak dan apapun.

"Jangan membuat ulah nanon! Mommy sudah lelah!" Kataku dan dia tetap merengek disana. "Makan ok?" Kataku dan dia menggeleng.

Cruuuuttttt

Aku, mendengar suara perut yang berbunyi. Aku yakin keduanya lapar disana tapi mereka hanya sedang membuat ulah.

"Aku tidak ingin makan kecuali Jajangmyeon" katanya dan ya ampun! Ok, aku perlu menyuapinya agar dia makan dan tidak banyak protes.

the world of the familly (END)Where stories live. Discover now