22. jenon momen

2.6K 296 39
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Jennie POV

Aku, kini berada dirumah. Aku tidak pergi ke kantor karna Lisa menyuruhku tetap berada dirumah. Katanya agar aku tidak lelah dan mengingat bahwa aku sedang hamil.

Aku, sedang menunggu anakku pulang. Sejak semalam dia tidak banyak bicara dengan kami dan aku tidak tau apa yang membuatnya seperti itu.

Well! Dia marah besar pada kami karna kami tidak memberitahu nya tentang proses iVF yang kami lakukan dua bulan lalu. Sial! Anak itu jika marah sungguhan sangat persis seperti dadanya. Menakutkan.

Tak lama, aku mendengar suara mobil terparkir. Aku sangat yakin itu anak kami Karna Lisa mengatakan bahwa dia sedang pergi ke daegu untuk urusan bisnis. Jadi tidak mungkin itu Lisa.

"Aku pulang!!" Katanya dan aku bangkit kemudian tersenyum mendekatinya. Aku selalu senang jika melihat wajahnya, dia selalu menghangatkanku.

"Kamu sudah pulang baby?" Tanyaku dengan senyum lebar di wajahku. Dia menatapku dingin dan datar, aku sangat yakin dia masih marah padaku.

"Aku ke kamar dulu" katanya acuh padaku. Senyumku memudar dan aku berusaha untuk bicara padanya.

"Apa kamu sudah makan? Biar mommy siapkan makanan untkkmu ok?" Kataku dan dia menggeleng.

"Tidak perlu. Aku sudah kenyang. Aku kekamar dulu" katanya kemudian pergi berlalu begitu saja ke kamarnya.

Aku, menghela nafasku disini. Kenapa dia begitu acuh padaku? Apa dia benar masih marah padaku?. Tentu saja Jennie! Ingat! Kau sudah mengecewakan anak itu.

Hari menjelang semakin sore. Aku perlu menyiapkan makan malam untuk kami.

Aku tetap berada di dapur untuk menyiapkan makan malam untuk aku dan anakku. Meskipun dia masih marah padaku, aku sebagai ibunya masih perlu menyiapkan segala sesuatunya untuknya.

Tak lama aku mendengar dia turun dari atas. Aku Menoleh dan mengertukan dahiku ketika aku melihat dia tengah bersiap siap untuk pergi. Dia sudah rapih menggunakan jaketnya.

"Aku pergi keluar ya sama teman teman" katanya dan aku menahannya.

"Mau kemana kamu? Sebentar lagi waktu makan malam dan tetap dirumah" kataku dan dia mendecak kemudian menyipitkan matanya padaku.

"Hanya keluar bermain dengan teman teman.. sebentar ok?" Katanya akan pergi tapi aku menahannya.

"Tidak! Kau pasti ingin ke tempat geng motormu itu kan? Tetap dirumah karna itu terlalu berbahaya" Kataku dan dia menatapku dingin.

"Mommy dengar! Aku keluar untuk mencari angin! Aku muak berada dirumah jika terus berhadapan denganmu!" Katanya tajam dan aku benar tidak percaya bahwa bayi besar kami mengatakan itu padaku. Apa aku benar telah mengecewakannya begitu dalam sehingga dia bisa mengatakan itu.

"Aku pergi" katanya berbalik dan aku berusaha untuk mengejarnya tapi dia sudah begitu cepat keluar.

Aku menghela nafasku dan memijat pelipisku yang terasa sakit. Sial! Aku benar benar tidak tau bagaimana caranya menghadapi anakku sendiri.
Aku terlalu egois sehingga dia membenciku.

the world of the familly (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant