epilog

2.9K 243 36
                                    

Jennie POV

2 tahun kemudian...

Oh guys.. dua tahun sudah berlalu dan yeah.. kami masih disini bersama kalian. Apa kalian ingin tau? Yeah.. kehidupan rumah tanggaku jauh lebih baik dari sebelumnya sekarang, meskipun well! Lisa sibuk dengan pekerjaan baru nya di dua perusahaan sekaligus. Ayahnya mempercayainya untuk memegangnya karna ayahnya ingin cepat cepat pensiun.

"Skala levin manoban! Kemari cepat! Apa kamu tidak mendengar mommy?!" Aku berteriak dari dalam kamar untuk memanggil putra kedua kami.

Yeah.. dia sudah tumbuh menjadi anak Laki laki yang tampan dan pintar. Usianya sudah menginjak dua tahun dan oh ya ampun! Wajahnya benar mirip seperti lisa.

Aku mendengar suara langkah kaki kecil berlari ke arah kamar kami dan aku yakin itu putra kedua kami.

"Mommy..." Aku menoleh dan yeah.. aku benar bukan? Dia putra ku.

Aku bangkit dari meja riasku dan menghampirinya. Ya ampun! Dia bahkan belum mengganti pakaiannya dan masih menggunakan pakaian dalamnya. Dimana Lisa? Kenapa dia tidak memakaikan pakaian pada anaknya? Ya ampun! Kesulitan jika kami harus berpergian dan Lisa tidak membantuku.

"Kenapa belum memakai baju huh? Dimana dada?" Tanyaku dan dia hanya mengangkat bahunya.

"Entah? Atu tidak melihatnya mum" katanya dan dia sudah pandai berbicara.

Aku membawanya ke ranjang kami dan akan memakiajkan pakaian padanya. Aku pergi ke kamarnya dan akan mengambil pakaiannya. Yeah... Kami membuatkan kamar sendiri untuk Levin karna katanya Lisa tidak ingin diganggu saat malam bersamaku. Ya ampun.

Aku kembali ke kamar dan benar aku tdiak melihat Lisa. Mungkin dia di bawah? Aku akan mengeceknya nanti.

"Levin! Kemari! Kita harus cepat karena nunna sudah menunggu" kataku dan anak itu menoleh ke arahku dan mendekatiku. Aku berjongkok di depannya dan memakaikan pakaian padanya.

"Mommy.. apa kita akan bertemu nunna? Apa yang akan kita lakukan?" Tanyanya dan aku memakaikan baju padanya.

"Kita akan menyaksikan acara wisuda nunna.. jadi? Kita harus cepat ok?" Kataku dan dia mengangguk.

Aku merapihkan pakaiannya dan membantunya memakai sepatu disana.

"Hun! Apa sudah selesai? Ayo cepat atau kita akan terlambat!" Dengar itu? Dia hanya bisa memerintah dan tidak membantuku sama sekali. Ya ampun! Terkadang aku benar kesal padanya.

Aku selesai memakaikan sepatu pada Levin dan mengambil tasku kemudian menggandeng tangan anak itu. Kami akan turun bersama.

"Ugh! Dada terlalu berisik!" Levin menggerutu disana. Yeah.. dia selalu bilang bahwa dia tidak menyukai Lisa dan hanya menyukai aku. Entahlah.. aku juga tidak tau kenapa dia sangat tidak menyukai dadanya. Tapi terkadang aku selalu bilang bahwa, kami harus sama dimatanya karena kami orang tuanya.

Kami sampai di bawah dan orang bodoh itu tengah menatap ponselnya. Ya ampun! Apa sejak tadi dia hanya menatap ponselnya?.

"Oh ya ampun.. kenapa kalian lama sekali? Kita akan terlambat ayo" katanya dan aku memukulnya menggunakan tas.

the world of the familly (END)Where stories live. Discover now