43. reast

1.7K 213 21
                                    

1

2

3

Let's read my story

.


.
.

Beby POV

"Ya itu disebabkan karna stress dan terlalu banyak pikiran.. jadi, Perutmu keram" dokter berkata ketika dia selesai memeriksaku disini.

Yeah, aku sempat merasa kesakitan di perutku dan untungnya sooya datang membantuku. Dia memanggilkan dokter ke unitku. Ya ampun! Sekarang jauh lebih baik meskipun aku masih lemas.

"Sebaiknya kau berisitirahat lebih banyak agar kandunganmu juga baik baik saja.. aku sarankan.. minta suamimu tetap bersamamu" katanya dan aku melirik sooya yang kini terkejut menatapku.

"Kandungan?" Dia bertanya dan mengerutkan dahinya. Aku menundukan pandanganku dan menghela nafasku disini.

Dokter selesai memeriksaku dan dia berpamitan untuk pergi. Sooya, mengantarnya ke depan sebentar.

Aku bersandar di penyangga kasur dan menarik selimut sampai ke perutku. Ya ampun! Tubuhku benar benar lemas saat ini.

Sooya kembali dan dia menatapku tak percaya. Aku tau dia memiliki banyak ribuan pertanyaan dan sepertinya? Tak ada salahnya untuk bicara dengannya? Toh dia juga teman baik kami.

"Beb? Apa maksud semua ini? Kau hamil? Jangan bilang..." Katanya dan aku menatapnya kemudian mengangguk pelan.

Dia terkejut dan segera mendekatiku kemudian duduk di sisi ranjang menghadapku. "serius? Sudah sejak kapan? Kenapa aku baru tau ini?" Tanyanya.

Aku menghembuskan nafasku dan kemudian menatapnya.

"Yeah.. waktu itu kami tidak sengaja melakukannya.. aku datang ke bar dan tak sengaja mabuk bersama nanon dan yeah.. kami melakukannya untuk pertama kalinya" kataku dan dia masih tak percaya disana.

"Tapi pada saat itu aku dan nanon belum sama sekali saling mengenal.. dan bahkan aku sempat ingin menggugurkannya karena aku tidak bisa menerima kehamilan ini. Tapi nanon meyakinkanku sehingga kami memutuskan untuk merawatnya sekarang" kataku dan dia masih menganga tak percaya Disana.

"Damn! Ya ampun! Dasar anak itu! Kenapa bahkan dia tidak bilang?! Ck!" Dia mendecak disana.

"Ya kami sengaja menyembunyikan ini karna dia tidak ingin semua orang tau termasuk orang tuanya. Mommynya sedang hamil dan dia tidak ingin membuat mommynya stress. Itu sebabnya kami menyembunyikannya sampai aku melahirkan dan akan memberitahunya saat itu juga" kataku dan dia menatapku kembali tak percaya.

"Lalu orang tuamu?"

Aku tersenyum kearahnya. "ibuku sudah tau.. dan dia tidak masalah soal itu.. tapi yeah.. dia memperingati nanon untuk tidak meninggalkanku" kataku.

"Itu benar! Dan harus! Apa apaan dia! Sudah membuat mu hamil dan dia akan pergi? Ck!" Katanya mendevak dan nyatanya dia pergi sekarang sooya, buktinya dia bahkan tidak datang saat aku merasakan sakit.

"Tapi nyatanya dia pergi sooya.. buktinya dia tidak datang saat aku sakit sekarang" kataku dan dia terdiam kemudian menelen ludahnya.

Aku menghela nafasku dan kembali bersandar di penyangga. Mataku terpejam dan aku akan menangis kembali. Mengingatnya ini benar benar sakit. Entahlah! Pikiranku melayang kemana mana tentang apa yang dia lakukan pada Yeri. Sepertinya Yeri menyukainya? Aku bisa melihat dari bagaimana dia mencoba mendekati kekasihku. Ya ampun! Kenapa sekarang aku menjadi takut tentang kehilangannya?. Oh tentu saja aku sudah sangat mencintainya, lalu apa? Tentu saja aku ingin terus bersamanya.

the world of the familly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang