16. Irritated

49.7K 6.2K 116
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Eros dan Orlaith duduk dibangku penumpang bagian belakang, mobil yang mereka tumpangi menuju ke Royal Palace.

"Aku harus pergi ke perbatasan. Disana terjadi gempa." Eros berkata pada Orlaith yang berada di sebelahnya.

"Mungkin beberapa hari ke depan aku tidak bisa menemuimu." Imbuhnya.

Orlaith menoleh dan berwajah skeptis. "Memangnya penting berpamitan padaku?" Justru dirinya senang jika Eros pergi, dengan begitu pria ini tidak akan mengusiknya lagi.

"Bagiku penting. Kuharap kau menjaga perilakumu. Jangan kabur lagi dari Istana, jangan kembali berulah. Karena kejadian semalam, aku dan yang lain sudah bersusah payah meredam pemberitaan buruk tentangmu yang berada diclub dan mabuk-mabukan. Jangan kau ulangi lagi."

Sepertinya, salah satu orang yang berada di dalam ruangan club semalam, mengunggah beberapa foto Orlaith. Beruntung, tidak lama setelah beredar di media online, Eros dengan segala koneksinya dapat melenyapkan foto-foto tersebut. Yang sebenarnya, Eros sudah mengantisipasi hal ini akan terjadi, ia sudah mempersiapkannya demi menjaga image Orlaith.

"Pemberitaan buruk tentangku? Cibir Orlaith. "Padahal kau sedang menyelamatkan dirimu sendiri." Perkataannya jelas berdasar karena ia tahu jika foto dan video Eros sedang berkelahi dengan Peter juga tersebar luas.

"Publik akan memaklumi alasanku bertindak demikian. Kita akan bertunangan, wajar jika aku memukul pria yang menyentuh calonku. Justru kau yang akan dicemooh karena berselingkuh dibelakangku." Seloroh Eros menanggapinya.

"Selingkuh katamu?" Hardik Orlaith meninggikan suaranya. Ia membenci perselingkuhan, tentu saja ia tidak terima disebut demikian.

"Kita bukan sepasang kekasih! Aku tidak berselingkuh darimu!" Orlaith menaikkan satu tangannya kedepan wajah Eros, meremas tangannya. Gemas ingin meremas wajah Jenderal sialan itu.

Eros meraih kepalan tangan Orlaith yang berada didepan wajahnya, menggenggamnya. Lantas memusatkan perhatian pada Orlaith, "Apa ucapanmu barusan adalah sebuah kode? Kau ingin menjadi kekasihku? Jika iya, aku akan mewujudkannya." Diakhir kalimatnya ia mengecup punggung tangan Orlaith, dilakukan dengan mata terpusat pada netra Orlaith.

Mulut Orlaith terbuka setengah, matanya sedikit melebar. Eros bertingkah manis, perkataannya barusan bisa membuat hati wanita membuncah, tapi Eros melakukannya dengan wajah datar tidak menghilangkan keseriusannya. Dan sialnya, perbuatan Eros ini membuat jantungnya bertalu-talu, ini sungguh tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

Tibanya mereka di pelataran Istana menyelamatkan Orlaith dari kecanggungan. Ia lantas menarik tangannya, "Aku tidak berminat menjadi kekasihmu!" Setelahnya ia keluar dari mobil tanpa menunggu dibukakan pintu.

Eros tersenyum lebar tanpa memperlihatkan giginya. Sudah ia bilang, menggoda Orlaith dan membuat pipi wanita itu memerah menjadi kesenangannya sekarang. Entah sejak kapan dirinya menjadi seperti ini. Eros yang biasanya adalah sosok yang selalu berwajah serius, bahkan untuk tersenyum dan tertawapun sangat jarang ia perlihatkan selain kepada keluarganya. Ia pun ikut turun dan menyusul Orlaith masuk ke dalam Istana.

The General's RegretWhere stories live. Discover now