23. Fake data

45.5K 6.1K 307
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Setibanya Eros di rumah, ia mendapatkan laporan buruk dari bawahannya, salah satu bawahannya ditemukan tewas tidak bernyawa. Eros lantas menuju tempat kejadian untuk melihatnya secara langsung.

"Kami menduga, dia terkena serangan jantung karena tidak ditemukan kejanggalan, baik kekerasan atau yang lainnya, Jenderal." Tutur salah satu dari mereka.

"Apa dia memiliki riwayat penyakit jantung?" Perhatian Eros terpusat pada mayat yang masih tergeletak dibawah. Bagaimanapun, pria ini adalah salah satu pasukannya yang berarti juga tanggung jawabnya. Tentu saja Eros prihatin akan hal ini.

"Saya kurang yakin, Jenderal. Seingat saya, dia tidak pernah mengonsumsi obat-obatan apapun selama ini. Namun tidak menutup kemungkinan terkena serangan jantung walau sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung."

"Kalian bukan dokter. Bawa jenazahnya ke rumah sakit agar kita mengetahui penyebab kematiannya. Kabari keluarganya dan selesaikan urusan lainnya." Eros memberikan serentetan perintah kepada mereka.

*****

Setelah Ambulance yang mengangkut jenazah pergi, Eros menghampiri keberadaan Orlaith yang saat ini sedang duduk di teras. Di dekat wanita itu ada John dan Alex yang berdiri tegap layaknya patung. Eros menganggukkan kepala ketika John dan Alex memberikan salam hormat padanya.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Eros begitu tiba didekat Orlaith.

"Seperti yang kau lihat." Sahut Orlaith.

Eros membungkuk, tanpa permisi melabuhkan bibirnya ke bibir Orlaith. Mencecap dan melumatnya dalam waktu yang tidak sebentar. Ekor matanya melirik orang di sisinya, ia memang sengaja mencium Orlaith untuk menelisik ekspresi pria itu.

Mata Orlaith melebar atas tindakan Eros ini. Ia membeku, tidak sanggup untuk menghindar atau memang tidak berusaha menghindar?

Tenang, Orlaith. Ini hanya ciuman. Kau hanya perlu bersikap biasa saja terhadap Jenderal sialan nan rupawan ini.

John dan Alex bersikap tidak peduli atas keintiman pasangan di dekat mereka.

Eros menyudahi aksinya. Lantas menegakkan tubuh, ibu jarinya terulur mengusap bibir Orlaith. "Apa mereka membiarkanmu berada disini?" Mereka yang dimaksud Eros adalah John dan Alex.

"Padahal aku sudah memerintah mereka untuk tidak mengijinkanmu keluar kamar." Sambungnya.

"Aku disini karena penasaran, kenapa ada ambulance kemari. Lagipula aku tidak akan kabur." Jawab Orlaith santai.

"Sekarang sudah tidak penasaran lagi kan? Ayo masuk." Eros sedikit menarik pelan lengan Orlaith agar wanita ini berdiri, membimbingnya masuk ke dalam.

Kening Orlaith berkerut ketika Eros justru ikut masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. "Kenapa kau ikut masuk? Keluar sana."

"Aku diusir dari rumahku sendiri?" Eros melangkahkan kaki mendekati Orlaith, pun Orlaith memundurkan langkahnya.

The General's RegretWhere stories live. Discover now