39. Dispute

38.5K 5.7K 138
                                    

Jangan lupa vote dan komen.


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Oliver berada di balkon yang berjarak 7 meter dari kamar yang ditempati Orlaith. Netranya terpusat pada layar ponsel, jemarinya menggeser satu persatu foto pada layar tersebut, bibirnya mengukir seringai menyebalkan.

Mata Oliver melebar ketika ponsel ditangannya direbut dengan paksa. Oliver menatap berang pada sang pelaku, siapa lagi jika bukan Eros. Hanya seseorang yang sudah sangat berpengalaman yang mampu melakukan pergerakan tak kasat mata serta tak terdeteksi indra pendengaran, benar-benar seperti hantu.

"Kembalikan!" Desis Oliver seraya mengulurkan tangan.

Eros memicingkan mata, Oliver tadi terlihat kaget dan sekarang marah. Sebenarnya apa yang menjadi perhatian Oliver sebelum ia merebut ponsel ini?

"Kau akan menyesal jika melihatnya!" Peringat Oliver ketika Eros hampir menatap layar ponselnya.

Eros tidak acuh, ia mengobati rasa penasarannya dengan melihat layar ponsel Oliver. Ada satu sosok yang wajahnya terlihat jelas karena lainnya tertutup topeng. Ia memastikan dugaannya, bukankah wanita ini yang bernama Lorena? Walau hanya sekali bertatap muka dengan Lorena saat mereka dikumpulkan tadi pagi, tapi Eros yakin jika ini Lorena. Eros justru menggeser slide demi slide, dan itu berhasil membuat ekspresinya berubah.

Oliver terkekeh renyah ketika menyadari perubahan ekspresi Eros. "Sudah kubilang, kau akan menyesal."

Eros mengembalikan ponsel tersebut pada Oliver. "Sial! Kau membuatku mual!" Tiba-tiba ia merasa tidak nyaman diperutnya. Ya, perut Eros bergejolak melihat Lorena bercumbu dengan sesama jenis.

Oliver menipiskan bibir, "Bohong. Padahal kau senang melihat wanita telanjang. Tubuh mereka indah kan? Benar-benar sangat disayangkan mereka memiliki penyimpangan seksual."

"Dasar gila! Justru kau yang senang karena sedari tadi terlihat serius mengamati ponselmu!" Tukas Eros.

"Jadi Lorena memiliki penyimpangan seksual? Darimana kau mendapatkan foto-foto itu?" Tanya Eros kemudian.

Pertanyaan Eros barusan memang wajar karena difoto tidak menampakkan tangan Lorena yang terikat. Oliver cukup puas dengan hasil kerja mereka. Sepadan dengan $35.000 yang sudah ia keluarkan.

"Mungkin dia normal." Balas Oliver seraya menyeringai.

"Mungkin?" Eros memicingkan mata. "Jadi itu pembalasanmu pada Lorena?" Tanyanya dengan wajah skeptis.

Oliver mengangguk-anggukan kepala, belum melunturkan senyum.

"Kau benar-benar...," Eros mendengus, tidak melanjutkan perkataannya.

"Aku hanya membalas perbuatannya. Lorena menyuruh kakaknya melecehkan Orlaith, dan aku menyuruh wanita-wanita ini melecehkan Lorena. Impas kan?" Dari perkataannya, Oliver terlihat puas.

"Lalu foto-foto itu? Kau berniat menyebarkannya?" Tanya Eros.

Oliver mengedikkan bahu. "Entahlah."

The General's RegretWhere stories live. Discover now