37. Regret it

43.7K 6.2K 248
                                    

Jangan lupa vote 😚

>1700 kata

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Mereka memutuskan untuk bermalam di Istana. Orlaith menolak untuk di bawa ke rumah sakit, dan Pangeran Noah memutuskan untuk memanggil dokter Kerajaan. Orlaith berada di salah satu kamar yang sudah disiapkan untuknya, sedang duduk diranjang, dokter terlihat menjahit pelipisnya.

Orlaith melirik Eros yang berdiri didekatnya, netra Eros menatap dokter yang sedang melakukan tugasnya. Wajah pria itu sangat kaku, sangat menakutkan seperti Ace. Eros marah. Padahal dirinya yang menjadi korban.

"Ada luka lain selain ini, Putri? Boleh kami mengeceknya?" Tanya dokter usai memberi lima jahitan pada pelipis Putri Orlaith.

Orlaith kembali melirik Eros. Persetan, bahkan Eros pernah melihatnya telanjang. Ia lantas menyingkirkan jas Eros yang menutupi tubuhnya.

"Permisi, Putri." Sopan Asisten dokter sebelum menyentuh Orlaith. Ia juga membantu Putri Orlaith menurunkan gaun yang dikenakan. Gaun tersebut turun sebatas perut.

Beraninya pria itu bertindak demikian pada Orlaith? Wajah Eros semakin ketat dari sebelumnya. Lengan, kedua pergelangan tangan, punggung Orlaith terdapat ruam yang diyakini setelah ini akan berubah menjadi ungu kebiruan. Atas dada Orlaith juga terdapat bekas cakaran yang cukup panjang.

Dokter tersebut berpamitan setelah tugasnya selesai. Orlaith juga sudah diberikan salep untuk kulitnya yang lebam.

Eros mengulurkan pakaian ganti untuk Orlaith, pun Orlaith menerimanya dan masuk ke kamar mandi untuk membasuh tubuhnya serta berganti pakaian.

Begitu Orlaith keluar dari kamar mandi, Eros masih dalam posisi yang sama. Berdiri, dan sekarang Eros sedang menatapnya lekat dengan wajah yang tidak ramah. "Wajahmu menakutkan!" Sungut Orlaith begitu melewati tubuh Eros.

"Kenapa dengan dirimu, Orlaith? Saat terkurung bersama ular kau ketakutan. Sekarang kau baru saja dilecehkan dan mendapatkan kekerasan justru bersikap biasa saja." Heran Eros menanyakan reaksi Orlaith.

"Apa yang kau harapkan? Aku meraung dan menangis? Pria itu belum melakukan apapun." Balas Orlaith menanggapi.

"Kecuali jika dia melakukannya. Mungkin aku akan menangis atau mungkin akan gila. Oh, aku tidak bisa membayangkan jika hal itu benar terjadi. Putri Orlaith diperkosa..?! Itu akan menjadi peristiwa paling bersejarah." Sambung Orlaith.

Eros mengabaikan perkataan Orlaith barusan. Ia membimbing Orlaith untuk duduk, ia mengambil duduk disebelah Orlaith kemudian mengambil salep yang tadi sudah diberikan dokter. Tanpa meminta persetujuan, Eros mengoleskan salep ke kulit Orlaith yang mengalami lebam.

Orlaith pasrah. Pun saat Eros menurunkan resleting pakaian yang dikenakannya, mengoleskan ke atas dada serta punggungnya. "Walau ini pertama kalinya aku mendapatkan tindakan kasar, aku tidak apa-apa, aku baik-baik saja. Sungguh." Ia tahu jika Eros berwajah kaku seperti ini karena marah. Entah marah karena apa, ia tidak begitu paham.

The General's RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang