48. Alice makes him emotional

42.9K 5.9K 586
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Oliver mengerutkan dahi saat melihat wajah tidak ramah Eros ketika menatapnya. "Apa? Kenapa menatapku seperti itu?"

"Tingkahmu merugikanku!" Tukas Eros.

"Apa aku meninggalkan bukti?" Bisik Oliver sambil melirik ke sekitar.

"Pernikahanku dan Orlaith diundur gara-gara kau!"

Mata Oliver melebar. "Kenapa begitu? Seharusnya Yang Mulia tidak menyangkut pautkan situasi ini dengan pernikahan kalian."

"Kau pikir sendiri!" Perihal ulah Oliver, Eros mengatakan pada King Philips belum menemukan pelakunya karena drone itu meledak di danau Istana setelah menyebarkan foto-foto tersebut. Radio Controller, alat pemancar (transmitter) serta penerima (receiver) hancur sehingga sistem pada drone yang terhubung langsung dengan flight controller atau operator tidak dapat dilacak atau ditindak lanjuti. Sebenarnya itu hanya manipulasi Eros demi menutupi perbuatan Oliver. Komponen dalam drone-drone itu memang hancur namun ada beberapa diantaranya yang masih bisa ditelusuri.

Sebelumnya, Oliver meminta bantuannya untuk dipertemukan dengan seorang teknisi di bidang drone. Eros pikir, Oliver akan memodifikasi drone untuk melakukan pengintaian pada seseorang atau melakukan hal konyol lain namun tidak pernah terbesit jika Oliver akan menggunakan drone tersebut untuk menyebar foto Alice.

Oliver menghalangi Eros yang ingin masuk ke dalam kamar Orlaith. "Aku tidak mengira pernikahan kalian tertunda karena ulahku." Ujarnya dengan ekspresi menyesal yang kental.

Eros menghela napas, "Kau hanya perlu menunjukkan foto-foto Alice pada Yang Mulia, dan kau memilih menyebarkannya disaat perayaan...? Jika besok kau membuat onar lagi kemudian tertangkap, aku tidak mau membantumu. Keluarkan saja jurus terakhirmu."

Mata Oliver membulat, "Aku belum ingin mengeluarkan jurusku!" Bisiknya. Oliver memahami maksud perkataan Eros. Alasannya berperilaku diluar batas dan selalu terlihat santai, karena dirinya adalah anak dari King Philips. Andai suatu saat nanti berada dalam situasi yang tidak memungkinkan akibat tindakan-tindakannya selama ini, Oliver berniat mengeluarkan jurus terakhirnya yaitu mengakui jati dirinya.

"Yang Mulia akan memaafkan segala kekacauan yang kau timbulkan setelah mengetahui kenyataan jika kau anaknya, tapi aku? Bagaimana jika Yang Mulia terlanjur mengira aku tidak berkompeten dalam melakukan tugas?" Eros kembali menghela napas.

Sesungguhnya, tujuan utamanya setelah diberikan kesempatan untuk memutar waktu adalah menebus kesalahan dan membalas perasaan cinta Orlaith padanya di masa lalu. Selain itu, Eros hanya ingin mengamankan posisi Orlaith sebagai pewaris takhta.

Tak disangka, Alice yang sekarang dengan masa lalu juga berubah. Alice di masa lalu tidak pernah bertindak apapun, contohnya saja mencelakai Orlaith. Wanita itu hanya memanfaatkan citra buruk Orlaith dan sibuk membangun image baik di mata masyarakat. Alasan Alice berbuat hal yang mengarah ke tindak kejahatan bisa saja karena merasa terancam karena dirinya tidak lagi berpihak pada Alice, serta pemberitaan buruk Orlaith yang lama kelamaan memudar digantikan dengan pemberitaan positif.

The General's RegretWhere stories live. Discover now