Prisa dan Arka

1.1K 51 0
                                    

Selamat membaca

"Apa aku harus merubah penampilan ku, Pakai make up dan menggerai rambut ku. Aaah, apa-apaan ini. Jika ada yang suka pada ku maka harus menyukaiku apa adanya, Bukan karena penampilan semata." Gumam nya, lalu Mariam mulai menyisir rambutnya.

Mariam menyandarkan diri di atas kasur nya sambil merenung.

"Tok tok" tiba-tiba saja terdengar suara seseorang mengetuk pintunya.

Dengan cepat Mariam membuka pintu kamar nya. "Mama, ayo masuk mam." Menggandeng tangan mamanya dengan senang.

Mereka duduk berdua di sisi tempat tidur. "Maapkan perkataan papamu, dia hanya khawatir pada mu." Mama berkata dengan lembut sambil mengelus punggung nya.

"Aku ngerti mam," Menyandarkan kepalanya di bahu mama nya.

"Ayo makan malam." Ajak mama yang di balas anggukan oleh Mariam.

Mereka makan malam dalam hening. Prisa tidak ada, berarti dia makan malam bersama Arka kekasih nya.

"Hah, menyebalkan. Adik ku punya kekasih tampan dan juga baik. Sedangkan aku, 'perawan tua' hehehe." Batin nya memekik, kadang sebagai seorang perempuan normal ia merasa iri kepada Prisa adik nya.

*******

Di Restoran X

Tampak Prisa sedang duduk bersama seorang pria tampan berusia sekitar 25 tahunan. Dia adalah Arka kekasih prisa, mereka sudah berpacaran sejak SMU dan berniat menikahi prisa tahun ini, karena prisa sudah lulus kuliah.

"Pris, kenapa diam saja? Sudah hampir 2 jam loh di sini, tapi kamu masih diam. Bahkan makanan saja belum kita pesan."

Untung saja Arka adalah tipe pria yang penyabar, sehingga dia masih setia duduk di depan prisa tanpa menunjukkan raut kesal sekalipun.

"Aku bingung mau mulai dari mana, huuh." Mendesah, hati nya sedang bimbang. Tangan nya saling meremas di bawah meja.

Arka yang menyadari perubahan raut wajah kekasih nya itu segera menarik kursinya dan menggeser nya menjadi di samping Prisa.

Dia merengkuh bahu Prisa tanpa malu, ini di tempat umum.

Prisa diam saja, karena merasa sangat nyaman dalam pelukan kekasih nya.

"Apa ini tentang hubungan kita?"

'Deg' jantung Prisa berdegup kencang, sepertinya Arka bisa membaca pikiran nya.

"I~ iya, Emm. orang tua ku masih belum bisa menikah kan kita jika...." Prisa menggantung perkataannya, dia merasa tak sanggup melanjutkannya takut Arka akan marah.

"Jika kakak mu belum menikah!" Dari nada suaranya terdengar jelas Arka sedang kecewa.

"Maap," Prusa merasa tak enak hati. Dia memegang tangan Arka dengan erat.

"Apa kamu yakin aku akan menunggumu lagi?" manik matanya menatap lekat ke arah Prisa.

Prisa tertegun dengan perkataan Arka, dia takut Arka akan meninggalkan nya. Tiba-tiba saja buliran kristal jatuh membasahi pipi mulus cantik nya itu.

"Kenapa menangis? aku tak akan meninggalkan mu, sayang." Mengusap lembut pipi Prisa, lalu mengecup punggung lengan nya dengan lembut.

Ini yang sangat membuat Prisa nyaman dan jatuh cinta pada Arka, dia sangat perhatian dan lembut.

"Apa itu arti nya kamu mau menunggu ku?" Dengan suara terbata-bata, karena tidak yakin.

"Siapa bilang," tersenyum jail.

Jodoh Luar BiasaWhere stories live. Discover now